Mohon tunggu...
abdul karim angkotasan
abdul karim angkotasan Mohon Tunggu... -

belajar adalah jalan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrat

9 Mei 2011   06:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:55 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tiga Kepala Daerah Bakal Rebut DPD-Demokrat Maluku

AMBON - Bupati Maluku Tengah Abdulah Tuasikal, Walikota Ambon M.J. Papilaja dan juga Bupati Kabupaten Seram bagian Timur Abdulah Vanath dikabarkan akan saling sikut merebut jabatan ketua umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Maluku dalam Musda yang akan berlangsung di Ambon juni nanti.
Menurut rumor yang beredar, memang Abdulah Tuasikal adalah ketua dewan pertimbangan Partai Golkar Maluku dan M.J.Papilaja adalah orang PDIP serta Abdulah Vanath adalah non partai atau belum beraveliasi dengan partai apapun, namun kepastian ketiga kepala daerah akan merebut kursi PD I Maluku karena ketiganya merasa memiliki peluang yang sama apalagi aturan main dalam partai penguasa ini juga tidak terlalu membatasi bagi 'orang luar' untuk memimpinnya.
Peluang ketiga petinggi merebut kursi PD.I Maluku semakin terbuka luas ketika hingga saat ini kader dan orang internal Partai Demokrat juga tidak berkeinginan mempimpin partai tersebut dengan berbagai alasan yang berbeda.
Ketua DPD-PD Maluku yang kini dijabat oleh Patiasina juga dikabarkan tidak akan lagi mencalonkan diri dalam Musda, bahkan posisi Patiasina sebagai ketua DPD juga sedang dalam goyangan politik internal karena yang bersangkutan dinilai tidak maksimal membawah partai ini menjadi penguasa di Maluku minimal menjadi partai kedua yang harus diperhitungkan di Maluku.
Sementara itu, alasan lain dari masing-masing ketiga kepala daerah merubut kursi partai penguasah ini juga hampir sama. Abdulah Tuasikal misalnya, lebih menginginkan maju dan merebut kursi PD Maluku karena akan memudahkannya mencalonkan diri sebagai Gubenur Maluku, pasalnya jika menunggu rekomendasi Golkar maka yang bersangkutan akan kalah dalam survei nantinya dan juga harus melalui barikade kader-kader golkar lain dan hal itu tentu akan menguras waktu dan juga anggaran sementara jika menjadi ketua PD maka untuk mendapatkan rekomendasi PD sangatlah muda dan evektif.
Hal yang sama juga yang membuat M.J. Papilaja harus merebut kursi PD. Karena jika menunggu rekomendasi PDIP untuk maju dalam Pillkada Maluku maka yang besangkutan harus kembali meminta 'maaf' kepada sejumlah petinggi PDIP yang telah dicederainya. Apalagi sikap politik Walikota Ambon dua periode ini juga tidak jelas dalam Pilkada kota Ambon periode 2011-2016.
Adapun berdasarkan informasi orang dekat Bupati SBT, asumsi Abdulah Vanath untuk merebut kursi partai yang didirikan oleh SBY ini hanyalah untuk mengejar karir politik semata setelah masa kerja sebagai Bupati SBT selesai. Karena jika memilih bergabung dengan Golkar maka akan sangat sulit menggenjot karir politiknya dalam setiap pentas demokrasi nantinya. Sementara untuk bergabung dengan PDIP Abdulah Vanath dikabarkan tidak srek dengan partai bermoncong putih itu. (ARI)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun