bukan orang yang religius. Namun insya Allah bertahap untuk semakin kaaffah :) ... berdasarkan pengalaman pribadi dan tentu saja resikonya pendapat ini akan sangat subjektif. Jadi bisa saja fakta yang saya uraikan berikut akan menjadi tidak sesuai di tempat dan waktu yang berbeda.
Saya seringkali menemukan kondisi jamaah shalat mesjid yang jumlahnya sangat jomplang dengan luasnya bangunan mesjid itu sendiri. Kapasitas mesjid jami yang seharusnya mampu menampung ratusan jamaah pada waktu shalat sehari-hari hanya diisi oleh sebagian kecil jamaah saja..seringkali malah jumlahnya tidak mencapai puluhan. itu baru mesjid jami, kondisi mesjid kecil atau biasa disebut mushola terkadang malah tak pernah terisi setiap waktu shalat.
ada baiknya menurut saya mesjid itu di desain hanya mampu menampung jamaah pada kondisi normal sehari-hari saja namun mempunyai lapangan yang luas yang dimaksudkan ketika ada acara ibadah tertentu ketika jamaah mesjid mencapai kapasitas maksimalnya seperti ketika idul fitri dan idul adha dapat dengan mudah dipasangi fasilitas pendukung semacam tenda yang dapat dengan mudah dipasang dan dibongkar kembali.
selain secara desain dapat mengurangi biaya pembangunan namun juga dapat digunakan dengan baik ketika ada ibadah seperti misalnya shalat idul adha yang dianjurkan dilaksanakan dilapangan terbuka.
Daripada menghabiskan biaya pembangunan dan pemeliharaan yang dibutuhkan untuk merawat bangunan mesjid yang luas, mungkin lebih baik digunakan untuk membuat ruangan-ruangan tertentu semacam kelas-kelas yang dapat digunakan untuk acara pengajian yang sifatnya lebih khusus..seperti kelas belajar mengaji, dll.
mesjid yang mempunyai lapangan terbuka yang luas juga mampu mengakomodir kebiasaan jamaah pengajiaan kita yang suka dengan kondisi pengajian yang rame dan dilihat banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H