[caption id="attachment_171603" align="aligncenter" width="300" caption="Amar, vokalis Besok Bubar"][/caption] Pada 17 September 1967, Jim Morrison (almarhum), vokalis The Doors, meneriakkan “higher!” ketika membawakan hits mereka yang berjudul “Light My Fire” dalam acara musik di televisi nasional Amerika Serikat bertajuk The Ed Sullivan Show. Itu, tentu saja, sangat terlarang!
Akibat ulah Jim Morrison, Ed Sullivan selaku pemilik acara membatalkan 6 jadual siaran selanjutnya. Rupanya dia benar-benar dibuat naik darah!
Dan hingga hari ini, Ray Manzarek sang kibordis tak pernah benar-benar jelas menerangkan kenapa Jim Morrison meneriakkan “higher!”, bukannya “better!” seperti yang sudah mereka sepakati dengan produser eksekutif acara tersebut. Apakah dia memang sejak awal berniat membangkang? Atau, sederhana saja, dia begitu gugup sehingga melupakan kesepakatan mereka sebelumnya?
Terpisah 14.500 kilometer dan 45 tahun kemudian, Amar, vokalis Besok Bubar, meneriakkan “bangsat!” ketika membawakan lagunya yang berjudul “Cuci Otak” dalam acara musik di televisi nasional Indonesia bertajuk RadioShow TVOne. Itu, tentu saja, sangat mengejutkan!
Penampilan Besok Bubar, yang malam itu ditemani oleh rekan grunge seperjalanan mereka, Cupumanik, seolah menjadi muara dari ribut-ribut tentang kelangsungan hidup RadioShow TVOne.
Malam sebelumnya, ramai gugatan untuk memberangus siaran RadioShow TVOne yang dituding sebagai acara yang tidak memiliki konsep jelas. Sangat tidak pantas ditayangkan di televisi nasional!
Karni Ilyas, selaku Direktur Pemberitaan TVOne, setelah menimbang berbagai opini, melalui akun twitter-nya bicara seperti ini: "Setelah membaca pro-kontra RadioShow; dengan segala maaf, saya setuju suara generasi muda. RadioShow akan jalan terus."
Tentu saja keputusan itu tidak ada hubungannya dengan selera musik beliau. Satu-satunya pertimbangan adalah audiens. Untuk apa menghentikan siaran sebuah live show yang nyata-nyata mulai menyedot banyak audiens, yang rela datang tanpa dibayar sepeser pun oleh produser?
Usulan untuk membunuh acara musik unik yang tengah naik daun, yang konsep dan eksekusinya berseberangan dengan nyaris semua acara musik serupa di seluruh televisi nasional, adalah ide yang bodoh, jika tidak mau dibilang gila.
RadioShow TVOne adalah kotak Pandora yang sudah terbuka. Semua kejahatan didalamnya sudah terbang keluar, menclok ke sekian banyak saluran televisi nasional yang tak pernah puas menyajikan pertunjukan musik tipuan. Kini yang tersisa di dalam kotak Pandora yang sudah terbuka itu hanya satu hal saja: harapan.
Harapan bagi kaum urakan untuk menyuarakan isi kepalanya. Harapan bagi musisi santun untuk menuangkan karya-karya jujurnya.
Ya, Besok Bubar, Cupumanik, grunge, dan segala macam aliran musik yang meledak bersama RadioShow TVOne adalah suara santun kaum urakan. Suara dari kelompok yang disingkirkan. Bukan suara sopan dari kaum yang kurang ajar. Suara mayoritas yang seragam dalam tipu daya. Dalam kebohongan.
Dimana bedanya? Tanya Sudjiwo Tedjo saja!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H