Mohon tunggu...
Eko Prabowo
Eko Prabowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

http://wustuk.com\r\n\r\nhttps://soundcloud.com/rakjat-ketjil-music

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musik 2011: Pre-Event I & II PJ20 Jakarta

18 September 2011   14:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:51 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_130770" align="aligncenter" width="300" caption="Poster Film PJ20"][/caption] Sebagaimana direncanakan seminggu sebelumnya, Backyard Cafe, Kemang, pada Selasa, 13 September 2011 yang baru lalu, menjadi lokasi dari konser akustik Pre-Event PJ20 Jakarta pertama. Menu malam itu adalah Perfect Ten (PT).

Tampil tanpa Ino dan Deddot, selama dua jam penuh dari 21:00-23:00, mereka menghantam dengan tak kurang dari 20 lagu. Lima puluhan audiens yang hadir malam itu turut bernyanyi bersama. Beberapa malah sempat sumbang suara, main gitar, dan tepuk cajon di panggung.

Semua berjalan lancar sampai tengah malam, ketika Irsya melempar kue ke wajah Nito!

Apa pasal?

Ah, gitaris handal nan rendah hati ini rupanya berulang tahun! Hahaha! Jadilah semua menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun diiringi seorang musisi entah dari mana yang tiba-tiba sudah ada di panggung.

Itu adalah malam yang baik, ketika begitu banyak teman yang memiliki kesamaan hasrat bertemu, bernyanyi bersama, dan berbagi cerita...

Sabtu, 17 September 2011, di lokasi yang sama, adalah Pre-Event PJ20 Jakarta kedua.

Inilah malam ketika beberapa wajah baru musisi dari milis Pearl Jam Indonesia (PJId) menunjukkan bakat. Ketika Anda yang demikian lama tak terlihat di panggung acara PJId membuktikan bahwa dia, terlepas dari penampilannya yang kini semakin mirip seniman, tetaplah seorang vokalis keren bersuara emas. Malam ketika kali pertama semua ternganga pada kehebatan sebuah rock band asal Cileduk yang dengan fasih (dan santai, God!) bisa membawakan nomor-nomor miliki Temple Of The Dog dengan aduhai!

Malam itu di panggung tersaji Once, Lensa, kolaborasi Solidair dengan Amar Besok Bubar, Austin Crow, Morfem, Bittertone, Anda, Alien Sick, dan Respito.

Inilah juga malam ketika ikatan emosi diantara kita, fans Pearl Jam di Indonesia, menunjukkan kualitas terbaiknya.

Lelang barang koleksi yang sudah berlangsung selama seminggu ditutup pada pukul 23:00 WIB, mundur dua jam dari jadual yang semula ditentukan oleh si Raja Lelang: Kang Denny. Tak tanggung-tanggung, lelang yang ditujukan untuk membantu pembiayaan impor film PJ20 itu menghasilkan uang sebanyak Rp.7.330.000!

Ditambah penghasilan Pre-Event I & II dengan nilai total Rp.470.000 (yang akhirnya digenapkan menjadi Rp.500.000) dan kabar bahwa tiket pemutaran film PJ20 sudah sold out sehari sebelumnya, malam itu benar-benar terasa sempurna!

Ketika Hunger Strike akhirnya dimainkan oleh Alien Sick lengkap dengan Jessy, Anda, dan Vic Solidair yang bernyanyi luar biasa memukau, semangat Temple of The Dog serasa memenuhi udara. Semangat persaudaraan. Semangat persahabatan yang tanpa ragu menempuh jalan paling gelap sekalipun, bersama...

Respito menutup malam yang beranjak pagi dengan beberapa aransemen baru dari lagu-lagu mereka.

Semua terlihat santai dan lega. Semua mata hati, tentu saja, tertuju ke Epicentrum XXI, Kuningan, menanti terbitnya matahari paling bersejarah dalam perjalanan PJId yang penuh cerita...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun