Mohon tunggu...
Eko Prabowo
Eko Prabowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

http://wustuk.com\r\n\r\nhttps://soundcloud.com/rakjat-ketjil-music

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Musik 2011: Gugun Blues Shelter - A Blues Story

1 Mei 2011   12:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:11 2292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

@america, pusat kebudayaan Amerika Serikat yang berbasis teknologi tinggi, yang kebetulan berdiri di dalam gedung Pacific Place Jakarta, menjadi tempat mengalirnya sebuah cerita. Cerita unik dan lucu dari Gugun Blues Shelter, trio power blues yang belakangan ini menghantam blantika musik Indonesia seperti badai. Sebuah cerita tentang blues itu sendiri...

Sesi Minggu, 27 Maret 2011 malam itu, yang merupakan lanjutan dari konser malam sebelumnya, dibuka dengan dua lagu: Turn It On dan Old Friend. Seperti biasa, Gugun Blues Shelter memainkannya dengan... Gila!

Dua lagu itu kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi, yang lebih tepat disebut sebagai obrolan santai, yang dipandu oleh Wendy dari Rolling Stone Indonesia. Dalam sesi inilah dibuka semua cerita mengenai sejarah terbentuknya Gugun Blues Shelter serta cerita hidup dari masing-masing personilnya: Gugun, Jono, dan Bowie.

Gugun, seperti kebanyakan anak kecil yang jatuh cinta pada musik sejak usia dini, kerap bermain air guitar menggunakan sapu di rumahnya, di komplek Caltex di Duri, Riau. Ayahnya, yang rupanya memberi dukungan penuh pada pengembangan diri sang anak, membelikannya sebuah gitar. Jadilah Gugun kecil yang baru berusia enam tahun itu memainkan gitar pertamanya dengan cara menggesek-gesekkan senar ke tangannya agar bunyi. Ah, kirain udah jago dari lahir, hahaha!

Kesenangannya bermain gitar tumbuh menjadi obsesi. Tak kurang dari 12 jam sehari dia habiskan untuk bermain gitar. Ketika ditanya oleh Wendi, apa yang dilakukannya pada saat bosan bermain gitar di kamar, Gugun menjawab: “Gua keluar kamar, duduk di teras, lalu... Ambil gitar!”

Musik Melayu, Indonesia, The Beatles, The Rolling Stones, dan beragam aliran lainnya disikat. Hingga saat ini, ketika sudah terkenal sebagai salah satu gitaris blues paling bisa diandalkan di Indonesia, dia tidak pernah membeda-bedakan aliran musik. Selama itu berbasis gitar dan enak didengar, hajar!

Mendengarkan beragam musik, menurut Gugun, selain bisa digunakan sebagai pelarian dari rasa bosan, bisa juga menjadi sumber inspirasi untuk menghasilkan karya yang lebih bagus. Hybrid Theory, barangkali.

Menginjak usia remaja, Jakarta menjadi tujuan petualangan musiknya. Mendaratlah ia di sebuah cafe legendaris. Cafe kecil yang saya rasa punya banyak kenangan bagi kita semua, terutama anak-anak Pearl Jam Indonesia (PJId): BB’s Cafe Menteng. Disanalah dia nantinya kerap jamming bersama musisi blues papan atas Indonesia dan bertemu dengan... Jono!

Jono. Pria Inggris bernama lengkap Jonathan Armstrong ini adalah sosok yang lucu. Dia selalu tampil ceria, usil, terkadang malah seperti orang gila.

Lulus sekolah setingkat SMA, dia hijrah dari Inggris ke Australia. Di negeri Kangguru itu dia bekerja serabutan jadi pemetik buah, bahkan suatu kali pernah jadi kuli bangunan. Ah! Tak disangka. Dibalik tawa cerianya itu ternyata tersimpan semangat hidup dan kerja keras yang luar biasa!

Bosan tinggal di Australia, dia liburan ke Indonesia. Aceh, tepatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun