Bagaikan Musa yang membelah laut merah untuk menyelamatkan orang Israel dari kejaran Firaun dan pasukan perangnya, Rob Dukes membelah dua ribuan audiens di Plaza Selatan Senayan tadi malam. Namun, alih-alih membawa audiens yang malam itu datang untuk menyaksikan Exodus kepada keselamatan dan hidup sejahtera, sang vokalis malah menjerumuskan mereka pada kekacauan. Pada kegilaan menyenangkan yang bernama circle pit!
Setelah lorong selebar lima meter terbentang dari bibir panggung hingga ke area mixer jauh di belakang, membagi audiens menjadi dua kelompok besar, Rob memberi aba-aba dengan tangan besarnya yang penuh tato: “I want you guys over here to kill those guys over there!”
Dan meletuslah moshing serta circle pit paling besar yang pernah saya saksikan dengan mata kepala sendiri!
Lingkaran manusia berdiameter 20-an meter itu berputar cepat, setiap kali Rob membuat gerakan gasing dengan tangan kanannya. Ratusan tubuh saling menabrakkan diri. Mereka berteriak, melompat, mengacungkan tangan yang terkepal ke udara, dan tertawa. Beberapa yang sempat terjatuh ke genangan air dan menghantam aspal keras pun tak kehilangan keceriaan.
Diantara dentuman drum Tom Hunting yang tak kenal lelah menderu seperti senapan mesin, ditengah raungan gitar Gary Holt yang menyayat dan menjerit dengan indah, kami berputar bersama dan larut dalam definisi sesungguhnya dari konser thrash metal. Konser super agresif, yang sejujurnya, baru kali ini saya datangi.
Kualitas sound yang mumpuni, permainan musik yang luar biasa solid, dan luwes serta provokatifnya Rob Dukes membuat setlist Exodus malam itu tidak lagi relevan bagi saya, yang jelas-jelas sepenuhnya buta soal mereka. Mainkan saja musiknya dan pecahkan kepala!
Malam itu saya mengalami apa yang dilalui oleh bocah-bocah ingusan di kawasan pantai San Fransisco, tiga puluh tahun yang lalu. Mengalami shock menyenangkan ketika untuk kali pertama melihat, dan kemudian tersedot, dalam suguhan musik super agresif yang indah. Dalam pelepasan energi massal yang luar biasa mencerahkan.
Thrash will never die!
Ya, seperti kalimat yang tertera di kaos hitam salah satu audiens, jika dimainkan seperti Exodus memainkannya semalam, thrash metal mungkin selamanya akan tetap terdengar. Dua jam penuh suara bertegangan tinggi yang merasuk ke hati dan menjadi abadi...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H