Mohon tunggu...
wushdi
wushdi Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar

penikmat nasgor yang sedang mencoba hal baru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Zyclon B: Agen Utama dalam Holocaust Nazi

30 Mei 2024   17:20 Diperbarui: 30 Mei 2024   20:31 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk Zyclon B. (Image Source: Damian Entwistle via Flickr)

Zyclon B adalah pestisida berbasis hidrogen sianida (HCN) yang mulanya dibuat untuk disinfektan dan insektisida di Jerman. Sebelum digunakan sebegai alat pembunuh masal oleh Nazi, awalnya Zyclon B digunakan untuk mendisinfeksi kapal, barak, pakaian, gudang, pabrik dan lain-lain.

Hidrogen sianida (HCN), asam prussic, adalah senyawa kimia berbentuk cairan tak berwarna yang sangat beracun dan mudah menguap dengan bau almond pahit. Ketika masuk ke tubuh senyawa ini menghalangi pelepasan oksigen dari sel darah merah ke seluruh tubuh sehingga tubuh tidak mendapat pasokan oksigen yang cukup dan akhirnya sel serta organ tubuh mati perlahan.

Senyawa ini diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Degesch (Deutsche Gesellschaft fr Schdlingsbekmpfung mbH) -yang berkantor pusat di Frankfurt am Main- dalam bentuk butiran seukuran kacang polong yang dapat berubah menjadi gas beracun ketika bereaksi dengan udara.

Untuk menghindari resiko keracunan yang tidak disengaja maka Zyclon B disimpan dan diangkut ke kamp-kamp dalam tabung logam yang tertutup rapat.

Setidaknya ada 2 alasan mengapa Nazi menggunakan Zyclon B dalam holokaus: 1.) Lebih hemat biaya, mudah digunakan dan tingkat efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan senjata api yang memakan biaya lebih besar dan membutuhkan banyak prajurit untuk melakukannya. 2.) Para anggota Einsatzgruppe (unit pembunuh keliling) mengeluhkan kelelahan fisik setelah berperang dan beban mental yang ditanggung akibat menembaki wanita dan anak-anak dalam jumlah besar.

Kamp Auschwitz adalah salah satu tempat Nazi melakukan eksperimen dengan Zyklon B. Ketika para tahanan sampai di kamp, mereka diperintahkan untuk melepas pakaian dan dibawa ke kamar gas yang disamarkan dengan pancuran palsu untuk mandi.

Orang-orang Yahudi dipaksa masuk ke "ruang mandi" dengan posisi tangan terangkat ke atas agar kamar gas dapat diisi orang sebanyak mungkin. Ketika dirasa sudah cukup, pintu kamar ditutup dan petugas bermasker membuka ventilasi di atap untuk menyebarkan Zyklon B dan kemudian di tutup kembali. Orang-orang yang berada didalam mulai panik, saling dorong dan hanya dalam hitungan menit mereka lemas dan mati.

Foto kamar gas pascaperang yang digunakan dalam pembantaian massal di kamp utama Auschwitz, Polandia, sekitar tahun 1947. (Sc: Holocaust Ency)
Foto kamar gas pascaperang yang digunakan dalam pembantaian massal di kamp utama Auschwitz, Polandia, sekitar tahun 1947. (Sc: Holocaust Ency)

Setelah semuanya dipastikan mati, dibutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk memompa gas beracun keluar. Setelah dirasa aman untuk masuk, pintu dibuka dan unit khusus yang dikenal dengan nama Sonderkommando menyemprot kamar gas dan menggunakan tongkat berkait untuk memisahkan mayat-mayat tersebut. Perhiasan yang ada pada mayat seperti cincin, gigi emas dicabut sebelum para mayat dikirim ke krematorium untuk dikremasi.

Jumlah orang Yahudi yang dibantai di kamp Auschwitz setiap harinya bisa mencapai 6.000 orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun