Apa sih refleksi pembelajaran? Jangan-jangan kita sebagai guru hanya sibuk menilai siswa di dalam kelas tetapi kita sendiri tidak pernah melakukan penilaian terhadap diri kita sendiri. Sama halnya kita mewajibkan siswa belajar tetapi kita sendiri tidak pernah update informasi dan meningkatkan literasi kita dalam bekerja.
Refleksi pembelajaran merupakaan suatu kegiatan penilaian atau umpan balik antara anak didik terhadap guru setelah mengikuti proses pembelajaran.Â
Sedangkan menurut John Dewey (1933), refleksi adalah salah satu cara yang dapat membantu guru mengembangkan cara mengajar sehingga pembelajaran yang berlangsung dapat bermanfaat bagi siswa.
Biasanya refleksi dilakukan setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu materi pembelajaran atau ada jangka waktu tertentu yang dibuat oleh guru, bisa saja refleksi dilakukan setelah menyelesaikan satu materi atau tema pembelajaran.
Mengapa refleksi perlu dilakukan guru? Karena dari kegiatan refleksi anak dapat menganalisis kemampuannya, gaya belajarnya dan apa yang dia butuhkan untuk mengembangkan potensi dirinya.Â
Sedangkan bagi guru, manfaat dari refleksi yaitu guru dapat menemukan metode terbaik dalam proses belajar mengajar dan memahami kebutuhan anak dan cara belajar setiap anak. Di samping itu, guru menjadi lebih mudah dan terbantu dalam memaksimalkan potensi anak didik.
Dalam pandangan saya suksesnya guru dalam mengajar bukan berdasarkan penilaian kepala sekolah, rekan kerja atau orang tua. Tapi keberhasilan guru adalah mampu menghadirkan semangat siswa dalam belajar dan sejauh mana siswa menikmati proses pembelajaran yang telah dijalani sehingga akan timbul rasa bahagia siswa ketika memasuki memasuki gerbang sekolah dan penuh rasa rindu menanti kehadiran gurunya di depan kelas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H