Mohon tunggu...
wuri handayani
wuri handayani Mohon Tunggu... -

taekwondo-in. teins.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tugas Esai MPA UNJ 2014

25 Agustus 2014   16:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:37 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

“Pendidikan Gratis di Indonesia”

Kini pemerintah Indonesia telah mulai menjalankan kebijakan wajib belajar dua belas tahun. Kebijakan ini dibuat untuk membebaskan biaya pendidikan sampai dengan tingkat sekolah menengah atas (SMA). Hal ini tentu saja disambut baik para orangtua dan pelajar di Indonesia. Pemerintah berharap dengan dikeluarkannya kebijakan in, kwalitas pendidikan dan sumber daya manusia menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pemerintah ingin memberikan kesempatan bagi setiap anak Indonesia yang kurang atau bahkan tidak mampu, agar mereka tetap dapat bersekolah mengenyam pendidikan dan menggapai cita-cita.

Namun, bila melihat kondisi saat ini, kebijakan yang telah dibuat oleh pemerintah nampaknya tidak tepat sasaran. Banyak sekali anak yang yang seharusnya bersekolah, justru membantu orangtua mereka dengan cara berjualan atau bahkan mengamen dan mengemis. Tentunya hal ini sudah menyimpang dari tujuan pemerintah. Anak-anak dari keluarga menengah ke ataslah yang mendapatkan keutungan dengan dibebaskannya dari biaya sekolah. Padahal seharusnya anak-anak dari keluarga yang tidak mampulah yang mendapatkannya.

Kwalitas pendidikan juga kian menurun seiring berjalannya kebijakan ini. Sarana dan prasarana di sekolah jadi kurang memadai karena kurangnya dana dari pemerintah. Hal ini tentu mempersulit kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekolah dilarang keras untuk memungut uang dari par siswanya. Padahal, uang itu anak digunakan untuk kepentingan siswa itu sendiri. Seharusnya, jika uang yang diminta memang untuk menunjang kegiatan belajar, sebaiknya hal itu tidak perlu dipermasalahkan apalagi sampai dilarang. Karena jika kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik, tentunya hasil yang didapat akan lebih baik pula.

Kebijakan pemerintah yang awal tujuannya sudah baik  ini diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh anak di Indonesia, terutama untuk yang tidak mampu. Pemerintah juga sebaiknya mengevaluasi ulang kebijakan yang dibuat, agar lebih tepat sasaran dan mencapai tujuan dari dibuatnya kebijakan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun