Meski demikian, angka BPS menyebutkan, dari 7 indikator kecelakaan, rata-rata tingginya kecelakaan disebabkan oleh pengemudi atau pengguna (lihat di sini).
Sebagai contoh, saya kutip untuk kasus kecelakaan jalan tol tahun 2020, seperti dalam grafik di bawah ini:
Lihat grafik di atas. Angka kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi atau pengguna, menjadi penyebab angka tertinggi, yakni sekitar 439 kasus dan 89 faktor kendaraan, sepanjang tahun 2020 untuk ketiga ruas jalan tol seperti yang sudah disebut di atas.Â
Sedangkan faktor lingkungan hanya 6 kasus. Faktor lingkungan, di sini tidak spesifik. Apakah fasilitas keselamatan termasuk yang dimaksud dalam faktor lingkungan?Â
Menurut saya, data perimbangan faktor internal (pengguna dan kondisi kendaraan) dan faktor eksternal (lingkungan) perlu diteliti dan dikaji lagi.Â
Jika faktor lingkungan yang dimaksud termasuk di dalamnya fasilitas keselamatan, maka tingginya kecelakaan di jalan tol, tidak bisa kita mengarahkan jari telunjuk tentang kesalahan dan kelalaian kepada pengelola jalan tol. Â
Tapi benarkah, tingginya angka kecelakaan di jalan tol, utamanya disebabkan oleh faktor internal pengguna jalan dan kondisi kendaraannya?Â
Rasanya kita perlu melihatnya dengan lebih kritis sekaligus cermat, jika faktor internal menjadi penyebab utama tingginya angka kecelakaan.Â
Namun angka statistik, bahwa lingkungan jalan termasuk di dalamnya fasilitas keselamatan merupakan faktor penyebab kecelakaan dengan angka yang rendah, kiranya masih perlu lebih dicermati lagi
Lalu, faktor lingkungan yang dimaksud data BPS itu seperti apa? Apakah fasilitas keselamatan tidak termasuk di dalamnya? Lingkungan jalan yang dimaksud, secara otomatis terkait dengan soalan ini.Â