Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Berbincang dengan Malam

29 Oktober 2021   23:51 Diperbarui: 31 Oktober 2021   22:35 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbincang dengan Malam | Sumber: Pinterest/Viết văn học trò 

Aku berbincang dengan malam
Tanpa meramaikan tubuhnya yang sunyi
Adalah menghanyutkan diri. Dalam pikiran sepi
Mengisi relung-relung yang dalam
sudut hati yang terpasung lengang

Aku berbincang dengan malam
Membisikkan angan. Dalam lamunan
Merenungi perjalanan waktu. Semakin beku
Lalu menata tumpukan resah
pada malam kemarin yang basah.            
Oleh deras hujan dari pelupuk mata

Aku bercengkrama dengan malam  
Memulai percakapan tentang kelam.
Gulita yang merindukan kunang-kunang. 
Semakin malam, menjauh dan hilang. 
Malam yang melewatkan terang. 
Dari ramai kerlip tubuhnya

Aku bercengkerama dengan malam
Sambil sesekali menengok rimbun belantara
Melihat rindang pohon semakin menghitam
menyembunyikan gurat tubuhnya. Semakin gelap
Menghapus jejak hujan di dahan dan dedaunan
Dan semua aura yang menggelisahkan

Berbincang dengan malam. Lalu berbisik
dengan hatinya sendiri. Ke mana jalan sunyi
Malam menjelaga alam. Lalu kita bertanya padanya
Ke mana jalan menemukan cahaya dan terang
yang tenang?

Kemudian, aku hanya mampu tertunduk
memandang wajah sendiri dalam kemilau
telaga yang memantulkan rembulan
Aku terkesima. Malam selalu purnama
Di langit selalu ada cahaya

***

Mas Han. Manado menjelang pagi 29 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun