Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Kata di Ruang Hampa

14 Oktober 2021   21:02 Diperbarui: 14 Oktober 2021   21:10 1897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di barisan kata-kata.
Ku sembunyikan luka-luka.
Tanpa rintih, tanpa sedih,
sebab kata-kata tak lagi terbaca.
Seperti yang orang mampu terka
Karena kau membaca kata,
Tanpa mata di pelupuk jiwa

Aku lahir dari kata di ruang hampa.
Sementara jiwaku terbenam dalam lautan
Aku sembunyikan luka,
dalam senyum yang rindang,
agar terlihat riang dan tenang 
Dan kau tak mampu membaca tentangku,
sebab kau adalah aku yang pura-pura 

Apakah kau membaca kata-kata?
Yang lahir dari jiwa
atau kau pula itu ruang hampa
Yang tak mengerti tentang luka
yang disembunyikan kata-kata

Kau adalah ruang hampa
Dan aku adalah kata-kata
Seperti malam tanpa pagi
Kau tak tau apa-apa
Kecuali hanya tentang dirimu sendiri 

Kata-kata tak akan menjadi besar
Di ruang hampa semuanya hilang
Menguap dan lenyap
Berhentilah dan saatnya menyudahi
Berbicara
Tinggalkan dan melangkah keluar
Ke ruang yang lebih raya
Sepenuh hati dan penuh cinta
Dan tak semu, tanpa ragu 

***

Mas Han. Manado, 14 Oktober 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun