Jarum jam tersesat tanpa arah.
Mengeja denting sunyi yang terdampar rasa salah.
Menunggu bukanlah membunuh waktu.
Tapi, menimang rindu. Padamu
Kesahmu mendera,
laksana angin meniupi selaput rasa,
dalam titian manis sesap harapku di balik timbunan masa,
Dentingmu mengalunkan ingin dalam anganku, cintaku,
sesaat setelah layung
menggoreskan kisah lama kita di angkasa....
engkau, pujangga pemilik bukit asmaradahanaku,
tunaikan ucap akanmu dalam setiap bait mimpi indahku
***
#Sketsa 3
Sosokmu sulit kurengkuh
Dalam diam, hasrat hatiku tak bisa luruh
Inginku menghantam kerinduan tedalam. Semakin dalam. Dalam diam.
Mengapa usaikan rasa
bila kau pun mendamba asmara?
Rengkuhlah zirah renjana,
ambillah kembali rindu meski secupak di batas cakrawala
Rasa ini seperti sejauh cakrawala
di garis bianglala.
Ingin kerengkuh dalam pelukan malam
meski jauh dari purnama.
Demi rindu yang bertabur bintang.
Mendekatkan asmara yang senyap
ditelan awan.
Kau tahu?
***