Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Di Langit, Rasa Itu Kemuncak

30 Mei 2021   13:54 Diperbarui: 30 Mei 2021   16:58 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi : Di Langit, Rasa Itu Kemuncak (sumber: routledge.com)

Aku mungkin langit yang menggantungkan tabula,
diantara mendung dan belantara debu
Namun, rasa mengangkasa seperti angin
dari dasar lautan yang menjemput mimpi
pada rasa itu, aku melahirkan cita-cita

Ya, langit itu adalah puncak dari mimpi
dan rasa itu aku punya dalam palung jiwa
lalu kurajut rasa dalam alunan angin
yang mengalir pelan dalam dawai nada,
hingga menyentuh relung cipta dan imajinasi

Di langit, rasa itu kemuncak,
dari rasa itu lalu aku mencipta
Seperti puncak dari segala puncak
diantara kehendak dan mencipta,
yang dasarnya berlapis-lapis rasa
juga pada puncak di penghujung paling tinggi

Di langit, rasa itu memang kemuncak
sebab rasa adalah ibu dari segala cipta
lalu, seketika alam cita pun membumi...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun