Sudah 17 (tujuh belas) tahun Gorontalo berdiri sendiri sebagai wilayah Provinsi, setelah mekar dari Provinsi induknya, Sulawesi Utara. Sejak saat itu, Gorontalo punya hak otonom untuk mengatur dan membangun sendiri wilayahnya.Â
Gorontalo adalah satu dari sekian provinsi di Sulawesi yang memiliki peninggalan arkeologi sejarah yang kompleks dan potensial sebagai modal pembangunan di masa depan.Â
Di Provisi Gorontalo, banyak peninggalan warisan budaya, dari masa prasejarah hingga masa kolonial. Benteng Otanaha adalah salah satu peninggalan cagar budaya yang paling ikonik. Selain itu banyak peninggalan arkeologi lainnya yang juga potensial untuk di kelola. Salah satu yang diandalkan adalah bangunan-bangunan kolonial yang tersebar di tengah Kota Gorontalo.Â
Suasana batin masyarakat di Kota Gorontalo, tampaknya menghendaki mereka punya ikon budaya yang bisa dibangun. Yaitu kawasan kota lama yang membanggakan di hari depan.Â
Adalah komunitas Gorontalo Tanah Pusaka yang selama ini getol memperjuangkannya. Sebagai salah satu elemen masyarakat yang peduli, sudah lama komunitas Gorontalo Tanah Pusaka, mengkampanyekan lahirnya kawasan Kota Lama Gorontalo.Â
Meskipun karakter kotanya berbeda dengan Kota Tua Batavia Jakarta, ataupun Kota Lama Semarang, namun suasana batin masyarakat tampaknya berharap Provinsi Gorontalo memiliki kebanggaan, sebuah ikon budaya yang menjadi ciri yang lekat dengan sejarah perjuangan masyarakat Gorontalo di masa penjajahan kolonial Belanda.Â
- Pohala'a Gorontalo
- Pohala'a Limboto
- Pohala'a Suwawa
- Pohala'a Boalemo
- Pohala'a Atinggola
Dengan hukum adat itu, maka Gorontalo termasuk 19 wilayah adat di Indonesia. Antara agama dengan adat di Gorontalo menyatu dengan istilah "Adat bersendikan Syara' dan Syara' bersendikan Kitabullah".Â
Pohala'a Gorontalo merupakan pohala'a yang paling menonjol diantara kelima pohalaa tersebut. Itulah sebabnya Gorontalo lebih banyak dikenal. Asal usul nama Gorontalo terdapat berbagai pendapat dan penjelasan antara lain :
- Berasal dari "Hulontalangio", nama salah satu kerajaan yang dipersingkat menjadi hulontalo
- Berasal dari "Hua Lolontalango" yang artinya orang-orang Gowa yang berjalan lalu lalang.
- Berasal dari "Hulontalangi" yang artinya lebih mulia.
- Berasal dari "Hulua Lo Tola" yang artinya tempat berkembangnya ikan Gabus.
- Berasal dari "Pongolatalo" atau "Puhulatalo" yang artinya tempat menunggu.
- Berasal dari Gunung Telu yang artinya tiga buah gunung.
- Berasal dari "Hunto" suatu tempat yang senantiasa digenangi air
Jadi asal usul nama Gorontalo (arti katanya) tidak diketahui lagi, namun jelas kata "hulondalo" hingga sekarang masih hidup dalam ucapan orang Gorontalo dan orang Belanda karena kesulitan dalam mengucapkannya diucapkan dengan Horontalo dan bila ditulis menjadi Gorontalo (gorontaloprov.go.id)