Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Minawanua Linekepan: Situs Kampung Tua Likupang, Minahasa Utara yang Butuh Kepedulian

28 Agustus 2020   11:59 Diperbarui: 29 Agustus 2020   13:16 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka khawatir, dampak pembangunan tambang, yang akan mengorbankan warisan budaya waruga yang tersebar di beberapa wilayah Likupang, yang beberapa diantaranya berada di areal tambang emas.

Khusus, untuk kampung tua Minawanua Linekepan, pihak ADL berharap, lokasi waruga disitu dapat tetap dilestarikan, jika memungkinkan waruga-waruga yang terancam keberadaannya, ditempatkan menyatu dalam area Minawanua, sehingga terdapat kompleks taman waruga Minawanua Linekepan, area khusus untuk menyelematkan waruga-waruga peninggalan leluhur Minahasa, di wilayah ulayat atau wilayah adat Likupang.

James Lengkong, Ketua ADL, dalam obrolan santai dengan penulis, mengungkapkan kekhawatirannya, tentang rencana pembangunan jalan pariwisata Likupang sebagai bagian dari proyek pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang. 

Menurutnya, dari peta rencana pembukaan jalan, kemungkinan akan melewati area-area atau kawasan dimana terdapat sebaran peninggalan waruga. Jika, tidak ada perhatian dan kepedulian, bisa jadi, waruga-waruga akan dikorbankan, demi pembangunan jalan pariwisata itu.  

Kekhawatiran itu punya dasar, sebagai contoh kasus beberapa lalu yang dituturkannya kepada penulis, suatu ketika pihaknya melakukan protes dan memperjuangkan, agar pembangunan sutet,  tidak melewati area dimana waruga Minawanua Linekepan berada. 

Jika tidak ada advokasi yang dilakukan ADL, bisa jadi, pembangunan sutet, sudah menerabas area dimana waruga Minawanua Linekepan berada. Bagaimanapun keberadaan waruga-waruga di situs megalitik kampung tua Minawanua Linekepan, merupakan warisan budaya leluhur, menyimpan bukti sejarah peradaban Orang Likupang di Minahasa Utara.

Ditengah pesatnya industri tambang emas dan proyek kawasan ekonomi khusus, bagi masyarakat lokal Likupang yang sangat menghormati sejarah dan warisan budaya, keberadaan Situs Kampung Tua, Minawanua Linekepan butuh kepedulian. 

Likupang yang kaya akan sumberdaya mineral dan tambang, kayak akan potensi wisata, keberadaan situs warisan budaya itu hendaknya tetap dijaga dan dilestarikan. 

Butuh kepedulian bersama, pemerintah dan masyarakat lokal, agar jati diri orang Minahasa di wilayah adat Likupang tetap dikenang dan melekat sepanjang masa, sepesat apapun laju pembangunan. Karena dengan mencintai sejarah dan warisan budaya, justru kebesaran nama Likupang dan Minahasa tetap dikenal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun