Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Minawanua Linekepan: Situs Kampung Tua Likupang, Minahasa Utara yang Butuh Kepedulian

28 Agustus 2020   11:59 Diperbarui: 29 Agustus 2020   13:16 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waruga di Minawanua Linekepan, Likupang, Kab. Minut. Sumber: Dokpri/Balar Sulut

Minawanua adalah istilah atau penyebutan untuk kampung tua, dalam Bahasa lokal Tonsea. Mina artinya, tua, wanua artinya kampung. Minawanua, adalah kampung tua sebuah lokasi yang dulunya sebagai tempat tinggal orang-orang Likupang.  

Minawanua biasanya mencakup areal atau wilayah luas, dataran rendah, perbukitan, lembah dan daerah aliran sungai. Desakan perkembangan kota dan permukiman, membuat Minawanua, terpinggirkan. 

Di daerah dataran rendah di bantaran sungai, Minawanua ditinggalkan karena luapan air sungai di musim hujan, yang membanjiri atau menutup kampung. 

Seperti juga Minawanua Linekepan, yang saat ini menjadi Likupang. Linekepan adalah kata yang berasal dari bahasa Tounsea 'Linekep' yang artinya 'tenggelam'. Pelafalannya kemudian menjadi 'Likupang' sampai saat ini.

Istilah Linekepan yang berarti 'tenggelam' ditetapkan oleh leluhur atau nenek moyang atau dalam istilah minahasa disebut dotu-dotu berdasarkan kondisi saat itu. 

Menurut cerita penduduk lokal, pada waktu-waktu tertentu saat bulan purnama, yaitu ketika air laut pasang seringkali membuat pemukiman terendam air dan bila dilihat dari kejauhan perkampungan Likupang saat itu seperti tenggelam.

Tim Balar Sulut dan Ormas ADL di area situs kampung tua Linekepan. Sumber: Dokpri/Balar Sulut
Tim Balar Sulut dan Ormas ADL di area situs kampung tua Linekepan. Sumber: Dokpri/Balar Sulut
Sebenarnya, ada banyak versi arti dari kata Likupang. Berdasarkan cerita versi Portugis, sekitar tahun 1550, Likupang telah didiami oleh sepasang suami-istri bernama Wine dan Nuah. 

Nama mereka digabung menjadi Winenuah dan dijadikan nama kampung. Selanjutnya, kata Winenuah diubah menjadi Winawanua, yang artinya rumah atau kampung tua. 

Pada tahun 1600, nama Winawanua diganti menjadi wanua Linekepan (bahasa Tonsea). Namun ada juga yang menyebutnya Peninsula (semenanjung). Nama Peninsula didasarkan atas kondisi geografis Likupang yang berada paling utara di Minahasa Utara. 

Dalam perkembangannya, Linekepan berubah menjadi Likupang. Likupang merupakan gabungan dari kata Li (singkatan Linekepan) dan Kupang. Kupang adalah nama ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Jadi, arti Likupang adalah kampung paling ujung atau paling akhir yang pernah didatangi oleh orang Portugis dari Kupang untuk berdagang. Versi lainnya mengartikan Likupang sebagai jalan yang berliku-liku. Nama itu diberikan berdasarkan kondisi jalannya yang berbelok-belok.(https://tribunmanado).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun