Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bunga Jatuh dari Tangkainya

11 Agustus 2020   21:37 Diperbarui: 11 Agustus 2020   21:28 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kulihat bunga di sebuah bangku taman
tersudut sepi, dan terjatuh dari tangkainya
dari pucuk ranting kering di sudut taman
yang kulewati saat kuberjalan seorang diri
sore kemarin saat melintas di pelataran ilalang

Kuraih bunga yang terselip diantara akar
yang patah diatas tanah berdebu..
Tanah kering tempat berdiri  bangku taman
yang papannya mulai rapuh dimakan waktu
yang memisahkan taman dan beranda
halaman rumah yang lama kutinggalkan

Bunga yang kini terlepas tangkainya
karena ikatan tali yang dipaksakan
melihat bunga itu sendiri terjatuh dari pohonnya
disebelah taman yang tak lagi kukenal

Kuraih dan kurengkuh dalam dekapan
dalam segenap rasa sepenuh peluh
dan membawanya ke beranda rumahku
di ujung jalan kesunyian
di waktu-waktu penantian
dalam jarak masa tak terbilang

Kurengkuh malam bersama bunga itu
dalam waktu-waktu  penuh harap
juga kecemasan....
menjadi tangkai yang hilang berganti
dan menanamnya kembali di sebuah taman
yang disana tanah subur dan rumput hijau menghampar
dan menyemai biji bunga yang tumbuh sepenuh cinta
lalu menyelami masa bersama sepanjang waktu
hingga menua...masa menanti di kemudian hari
bahkan mungkin ketika pucuk ranting
tumbuh kembali...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun