Mohon tunggu...
Wuri Handoko
Wuri Handoko Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti dan Penikmat Kopi

Arkeolog, Peneliti, Belajar Menulis Fiksi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Wanita yang Ditemui di Tepi Telaga

27 Juli 2020   21:52 Diperbarui: 28 Juli 2020   13:28 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tepi jalan, toko-toko menutup diri, seperti menghindari rejeki, orang-orang yang membawakan uang untuk ditukar dengan barang-barang yang di jual di toko-toko itu. Aku lihat bengkel motor, juga tutup, hanya menyisakan kotoran menghitam bekas oli, di lantai, di kursi, di pagar dan di pintu bangunan bengkel itu.

Rumah yang sebagian tampak depannya, menghitam legam, yang memperlihatkan wajah yang gerah dan kerja keras dengan penghasilan tak seberapa. Ku juga melewati pasar yang lengang, sepi dan lesu. Seperti hari-hari kemarin saat ku pulang tak membawa hasil. Di jalan aku mencoba memecah kebekuan, dengan mengajak ngobrol sopir online itu.

" Bang, gimana penghasilan hari ini?" tanyaku datar. "

'Sepi bang, dari semalam sampai pagi saya baru dapat tiga penumpang, padahal biasanya kalau semalaman, sudah bisa puluhan orang saya antar" jawab sopir online itu lebih datar.

" Berarti pagi ini baru ngantar saya ya bang" aku bertanya kembali dengan datar setengah malas.

" hmmm, pagi ini abang orang kedua, sekitar dua jam lalu, saya mengantar seorang wanita cantik" jawab sopir online itu, kali ini dengan sedikit suara yang lebih renyah setengah tertawa.

" Antar kemana bang? Jawabku tiba-tiba penasaran tanpa sebab.

" Owh, saya antar ke tempat penyewaan motor, katanya dia mau lanjutkan perjalanan pake motor saja"

Tiba-tiba kutertegun dan tidak lagi melanjutkan percakapan basa basi itu. Tiba-tiba terlintas wanita yang diceritakan oleh sopir online itu. Mengantar ke tempat penyewaan motor, lalu wanita itu melanjutkan perjalanan dengan motor rental?

Bayanganku tiba-tiba beralih ke wanita yang baru kukenal dan ingin bertemu denganku itu, di suatu tempat yang sudah kujanjikan. Saat kami berbincang di telpon, aku sampaikan, sebaiknya naik motor saja kalau mau bertemu di puncak bukit yang aku janjikan. Akan lebih mudah kalau ke tempat itu menggunakan motor.

Jangan-jangan dua jam lalu, wanita yang akan kutemui itu, yang diantar sopir online ini. Di dalam mobil yang sedikit apek itu, tiba-tiba tercium bau harum melati yang sangat lembut dan ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun