Selamat Jalan Sapardi
Engkau adalah Hujan Bulan Juni itu..
Yang begitu tabah merahasiakan rintik rindumu
Pada pohon berbunga itu..
Pohon keabadian yang memungut waktu
detik demi detik pada rangkai bunga
pada masa kemarau yang telah berlalu
Jika waktu adalah fana..
Maka kau abadi
Merangkai bunga yang tumbuh pada pohon
yang kau tanam dari akarnya
sepenuh jiwa...
Selamat Jalan Sapardi
Engkaulah Hujan Bulan Juni itu
Yang begitu bijak menghapus jejak keraguan
Pada jalan setapak yang lebih pasti..
dari waktu ke waktu
Jika waktu adalah fana..
Maka jejakmu abadi..
Menumbuhkan putik hingga merupa mahkota
Pada kelopak yang kau jaga
Sepenuh rasa...hingga suaramu tak terdengar lagi
Selamat Jalan Sapardi
Engkaulah Hujan Bulan Juni itu..
Yang begitu arif merahasiakan kata
Seperti menitipkan pesan cinta pada akar pohon itu
Hingga pohon itu mampu menunggui hujan dengan setia
Pada masa kemarau panjang tanpa keraguan..
Jika waktu adalah fana..
Maka kau abadi
Pada setiap rintik rindu
Pada setiap akar pohon
Pada setiap pohon berbunga
Pada setiap jalan..
Hingga suatu masa, pada suatu hari nanti
Kau mencipta cinta yang sederhana..
Selamat Jalan Sapardi
Ku takkan letih-letihnya mencarimu..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H