Sajak Purba
Dahulu kala, saat zaman belum mengenal aksara
Manusia mengeja kata dengan benda
Merupa kayu, batu ataupun tulang untuk mewujud rasa
Artefak menyatakan bicara, meski bisu tapi jujur menyatakan makna
Manusia dulu kala bertata krama dengan alam raya
Rumah di gua atau alam terbuka nan bersahaja
Tak ada hasrat meniadakan, hanya bertahan dari lapar dan dahaga
Untuk menjaga, melindungi bangsa sesama agar bertahan di dunia
Waktu tanpa jarum jam, hanya petunjuk bintang, bulan dan sang surya
Langit manusia dulu kala adalah keindahan sempurna tak terkira
Tanpa niat menguasai, bumi dipijak menengadah langit raya
Dan jiwa mengembara mencari Sang Penguasa Makna
Manusia dulu mengeja laku dan meraba zaman
Naluri dan cinta adalah kata dan makna
Menjadi mata dan jiwa yang kekal adanya
Menjejak peradaban dengan halusnya jiwa  dan kasat raga
Dan manusia sekarang mengeja makna budayanya
Mengingat asal usul agar lebih bijaksana
Menjalani zaman yang beraneka dan berwarna ganda Â
Hitam putihnya jalan menjemput sangkakala
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H