penelitian yang dilakukan di 15 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Malang menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi berbasis Kurikulum Merdeka mampu meningkatkan kualitas pembelajaran anak, terutama dalam aspek keterampilan akademik, sosial, dan emosional.
Malang, 10 November 2024- SebuahPenelitian yang diketuai oleh Wuri Astuti ini menggunakan pendekatan multi-situs, dengan mengamati praktik pembelajaran di berbagai lembaga PAUD. Fokus utama penelitian adalah bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan, minat, dan gaya belajar anak didik.
"Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran dengan kebutuhan setiap anak, yang akhirnya meningkatkan keterlibatan aktif anak dalam proses belajar" ujar Wuri Astuti selaku ketua tim peneliti. "Selain itu, pembelajaran ini juga memfasilitasi pengembangan sosial dan emosional anak, yang penting bagi perkembangan holistik anak"
Penelitian ini juga menemukan bahwa tantangan utama dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi adalah kurangnya sumber daya, kualifikasi guru yang bervariasi, dan keterbatasan waktu. Namun, meskipun terdapat hambatan tersebut, hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka mampu memotivasi guru untuk mencari solusi kreatif dalam menciptakan suasana kelas yang inklusif dan menarik bagi anak.
Berdasarkan temuan ini, para peneliti memberikan rekomendasi kepada lembaga PAUD untuk meningkatkan pelatihan bagi para guru, serta mendukung pengembangan sumber daya yang lebih baik, guna memastikan bahwa anak mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensinya. Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptis ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi lembaga PAUD lainnya dalam mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan berbasis pada kebutuhan individual anak, yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka (WA).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H