Mohon tunggu...
wurdono
wurdono Mohon Tunggu... Human Resources - Praktisi Pendidikan

Praktisi Pendidikan Vokasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Vokasi di Kawasan Industri

5 April 2022   21:36 Diperbarui: 5 April 2022   22:44 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsep link and match yang diyakini akan medorong peningkatan mutu lulusan sekolah vokasi hingga saat ini belum menemukan implementasi yang ideal. Hampir 30 tahun keberhasilan konsep ini masih belum memuaskan. Banyak orang mengatakan bahwa sekolah vokasi saat ini sudah nge-link tapi belum "match", atau malah miss-match. Pasalnya adalah kurangnya dukungan industri yang menjadi mitra sekolah vokasi. 

Upaya untuk "merayu" keikutsertaan dunia usaha/ dunia industri untuk bergandeng tangan dengan sekolah vokasi telah banyak dilakukan pemerintah (Kemdikbud) misalnya dengan pemberian reward berupa keringana pajak kepada para pengusaha yang aktif mendukung sekolah vokasi. 

Bahkan belakangan dikeluarkan lagi pertauran Menteri Keuangan tentang Insentif Super Tax  Deduction, yaitu merupakan insentif pajak yang diebrikan pemerintah pada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi, meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi. Namun hasilnya [un masih belum sesuai harapan, keterlibatan dunia usaha/ dunia industri masih sangat kecil.

Kita memiliki kawasan industri yang tersebar hampir ada 100 kawasan industri dengan jumlah industri yang sangat besar. Keberadaan kawasan industri ini perlu didorong untuk  mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi. 

Kawasan yang begitu besar perlu diberikan tugas untuk menyediakan area pendidikan vokasi yang sekaligus mendukung beroperasinya pendidikan vokasi di kawasan tersebut. Investasi ini sangat kecil bila dibandingkan dengan keberadaan lahan dalam kawasan yang sangat besar. 

Pemerintah perlu memediasi dan memberikan dukungan untuk berdiri dan beroperasinya pendidikan vokasi di kawasan industri. KOnsep ini akan memberikan manfaat yang besar bagi pendidikan vokasi dan bagi industri. 

Pendidikan vokasi akan menadapat fasilitas belajar dan riset yang besar di industri dan industri akan memperoleh sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhannya. Regulasi untuk  program sekolah vokasi di kawasan industri perlu diterbitkan sehingga jelas tugas dan peran masing-masing. Pemerintah melakukan apa, industri harus bagaimana, dan masyarakat dapat berpartisipasi di mana?

Menyadari potensi dan kebutuhan akan pentingnya sumber daya manusia unggul, manajemen Kawasan Industri di Karawang yaitu Karawang International Industrial City (KIIC) menggandeng Yayasan Perguruan Cikini Jakarta untuk mendirikan sekolah vokasi. Kedua belah pihak berbagi tugas dan bahu-membahu untuk mendirikan sekolah vokasi, yaitu Sekolah Menengah Kejuruan Perguruan CIKINI-KIIC Karawang (SMK PeRguruan CIKINI-KIIC). Kedua belah pihak telah menandatangani kerjasama untuk mendirikan sekolah vokasi.

Pada awal pengoperasian yaitu tahun pelajaran 2022/2023 akan dibuka SMK dengan 6 (enam) Prodi yaitu Teknik Mesin, Teknik Otomotif, Teknik Eelktronika, Teknik Jaringan dan Telekomunikasi, Desain Komunikasi Visual, dan Manajemen Logistik. Rencana berikutnya di tahun 2026/2027 akan dilanjutkan dengan pendirian Politeknik Perguruan Cikini.

Dengan keberadaan SMK Perguruan CIKINI-KIIC di kawasan KIIC maka program Dirjen Vokasi yaitu 8 + i akan dapat diimplementasikan sehingga tamatannya mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja di kawasan industri KIIC.

Program 8 i plus 1 tersebut adalah  kurikulum disusun bersama  sejalan dengan penguatan soft skill, hard skills, dan pengembangan karakter kebekerjaan, pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning), peningkatan  jumlah dan pearn guru/ instruktur, Praktik Kerja Lapangan  minimal 1 semester, Seritifikasi kompetensi siswa dan guru, pelatihan guru secara rutin, mengembangakn riset terapan,  yang mendukung teaching factory, dan komitmen indutr untuk menyerap lulusan SMK. 

Melalui dukungan industri, program 8 + i akan dapat dengan mudah diimplementasikan dan akan menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai kebutuhan industri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun