Outbound merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang biasanya dilakukan di alam terbuka dengan bentuk permaianan yang efektif dan menggabungkan antara kecerdasan, fisik, dan mental. Dalam rangka selesainya Ujian Akhir Semester (UAS) yang telah dilaksanakan oleh seluruh siswa SDN Jegu 01, mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 3 memberikan apresiasi kepada seluruh siswa dengan mengadakan Outbound.Â
Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan yang berada di dekat sekolah. Meskipun bisa dibilang persiapan yang kami lakukan cukup singkat, kami tidak ingin membuat para siswa kecewa sehingga kami melakukan persiapan dengan maksimal.
Outbound kali ini diikuti oleh 64 siswa yang kami bagi ke dalam 6 kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 10-11 siswa. Siswa dalam satu kelompok terdiri dari siswa kelas I sampai dengan VI sehingga kami mencampur rata siswa dalam satu kelompok tanpa membeda-bedakan gender.Â
Terdapat empat kategori permaianan yang kami lombakan, diantaranya adalah : estafet sarung, memasukkan paku ke dalam botol, estafet karet dalam tepung, dan estafet air. Mungkin permainan ini terdengar simpel, namun bagi siswa SDN Jegu 01 kegiatan ini sangatlah menyenangkan karena mereka bisa merasakan outbound kembali setelah selama 3-4 tahun dilanda Covid-19.
Sambil menunggu persiapan, saya yang berkesempatan menjadi MC mengajak siswa untuk bernyanyi dan membuat yel-yel agar suasana menyenangkan. Saya juga menjelaskan kepada siswa mengenai cara bermain empat permaianan yang akan dilombakan. Mahasiswa yang lain juga membantu memberikan contoh kepada siswa.Â
Setelah dirasa sudah paham dan semua persiapan sudah selesai permainan pun dimulai dengan lomba pertama yakni estafet sarung. Seluruh perlombaan membutuhkan kekompakan dan kerja sama tim sehingga siswa dituntut untuk saling mengarahkan agar sarung bisa cepat sampai ujung.
Game selanjutnya adalah memasukkan paku ke dalam botol, game ini cukup melatih kesabaran siswa karena paku yang terus berayun dan siswa harus bekerjasama dalam memasukkan paku kedalam botol. Jika terdapat kelompok yang sudah berhasil, tim langsung berteriak dengan lantang sebagai tanda mereka sudah berhasil. Sampai pada game ketiga yakni estafet karet dalam tepung, game ini juga tak kalah meriah.Â
Bagaimana tidak, tepung yang ada pada wadah kadang mengenai wajah mereka saat berusaha memindahkan karet dengan sedotan yang digigit. Game ini juga membutuhkan keseimbangan dan konsentrasi agar karet yang sudah tersangkut disedotan tidak jatuh ke tanah. Tiap kelompok harus mengumpulkan karet sebanyak mungkin di wadah paling ujung.
Sampailah kita pada game terakhir yakni estafet air yang merupakan puncak dari segala game. Karena siswa harus mengestafetkan air namun tidak boleh melihat kepada teman yang berada dibelakangnya. Serunya adalah banyak siswa yang basah kuyup karena kurangnya komunikasi dan mereka langsung menuangkan air begitu saja tanpa aba-aba.Â