1. Sistem InternasionalÂ
Persamaan pertama dari keempat teori tersebut dapat dilihat dari sistem internasional yang mereka lihat sebagai suatu pandang terhadap hubungan internasional.Â
- Realisme dan Neo-realisme memiliki kesamaan di mana mereka berfokus pada sistem internasional yang anarki, sistem yang di mana anarki sebagai suatu keadaan yang alami untuk dapat memicu persaingan dan konflik.Â
- Liberalisme dan Neo-liberalisme memiliki kesamaan dalam mengakui adanya sistem yang anarki dalam sistem internasional, tetapi mereka lebih mempercayai bahwa kerja sama dapat menyelesaikan sebuah masalah karena keamanan yang ada bisa dilakukan dengan bekerja sama dengan aktor lainnya.
2. Rasionalitas Aktor
Persamaan kedua adalah rasionalitas dari setiap aktor yang ada pada setiap pandangan keempat teori ini.Â
- Realisme dan Neo-realisme sama - sama menganggap bahwa negara sebagai aktor utama bertindak secara rasional untuk dapat mengedepankan kepentingan kekuasaan dan keamanan. Di mana mereka memiliki pandangan bagaimana membuat negara mereka menjadi sukses dan menjadi negara yang memiliki kekuatan lebih dari negara lain.
- Liberalisme dan Neo-liberalisme memiliki kesamaan bahwa negara dan aktor - aktor lainnya juga bertindak secara rasional tetapi dengan tujuan untuk dapat mencapai keuntungan bersama lewat kerja sama.Â
3. Peran Negara
Persamaan yang ketiga adalah keempat teori tersebut mengakui seberapa pentingnya peran negara sebagai aktor utama dalam hubungan internasional yang di mana negara merupakan aktor kesatuan yang solid, tetapi liberalisme dan neo-liberalisme menganggap bahwa negara bukan satu - satunya aktor dalam HI dan memberikan ruang untuk aktor - aktor non-negara.Â
Perbedaan Keempat Teori
1. Pandangan terhadap Sifat Manusia
- Teori Realisme menganggap bahwa sifat manusia ini jahat atau pesimis, di mana manusia dan negara sebagai aktor utama ini bersifat egois dan memiliki keinginan kuat untuk menang dalam mendapatkan kekuasaan.Â
- Teori Liberalisme sebaliknya dari teori realis, di mana liberalis menganggap bahwa manusia ini memiliki sifat yang optimis dan percaya bahwa manusia dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan dan kesejahteraan bersama.Â
2. Penyelesaian MasalahÂ
- Realisme dan Neo-realisme setuju bahwa penyelesaian setiap masalah atau konflik yang sedang terjadi dapat menggunakan kekerasan jika diperlukan, kekerasan tersebut berupa perang.Â
- Sedangkan liberalisme dan neo-liberalisme lebih menekankan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan atau konflik yang terjadi, karena teori ini percaya bahwa negara secara rasional memilih untuk menyelesaikan permasalahan dengan damai tanpa adanya perang.Â
3. Peran Institusi Internasional
- Realisme dan Neo-realisme tidak memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap peran institusi internasional dalam mencegah munculnya konflik karena teori ini penuh dengan kecurigaan baik pada negara - negara lain atau pun institusional internasional.Â
- Liberalisme dan Neo-Liberalisme percaya bahwa institusi internasional ini memiliki peran penting dalam menjaga, mencegah, dan juga memfasilitasi kerja sama yang akan dilakukan oleh setiap aktor - aktor yang ada dalam HI.Â
KesimpulanÂ