Mohon tunggu...
Wulan Speed
Wulan Speed Mohon Tunggu... Mahasiswa - Wulan purnama

HL

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Keunikan yang Tersembunyi di Lobang Jepang

13 Desember 2021   22:32 Diperbarui: 13 Desember 2021   23:15 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Bukittinggi terletak di Provinsi Sumatera Barat. Siapa yang tidak mengetahui kota bukittinggi. Kota dengan seribu wisata yang wajib di kunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun manca negara. Mulai dari kuliner nya yang khas akan cita rasa tersendiri dan juga beberapa wisata alam yang indah dan menarik untuk di kunjungi. Disini saya akan membahas tentang keunikan yang tersembunyi di dalam lobang jepang. Pintu masuk lobang jepang terletak di kawasan ngarai sianok dan panorama. jadi lobang jepang sangat strategis tempatnya jika di kunjungi bersama keluarga. Dimana kita sudah mengetahui bahwa lobang jepang adalah peninggalan dari tentara jepang. Lobang jepang di jadikan sebagai  tempat penyimpanan senjata, penyimpanan perbekalan, dan juga merupakan basis pertahanan jepang pada Perang Dunia II dan Perang Asia Timur Raya pada tahun 1942. Didalam terowongan yang panjangannya sekitar 1400 meter dan memiliki lebar sekitar 2 meter.  
Pesona lobang jepang tidak terlepas dari kisah kelam yang di alamai oleh tenaga kerja indonesia dibawah paksaan tentara jepang yang berada di bukittinggi. Pembuatan lobang jepang adalah intruksi Letjen Moritake Tanabe, ia adalah panglima divisi ke 25 angkatan darat bala tentara jepang. Terowongan ini mampu menahan letusan boom seberat 500 kg. Pembangunan lobang jepang di kerjakaan pada tahun 1942 dan selesai pada awal juni 1944.  Pada proses pembuatan lobang jepang ini di sebut Romusha. Pekerja bukannlah orang Bukittinggi melainkan orang yang berasal dari kalimantan, sulawesi, jawa dan breberapa pulau lainnya. Pada pembuatan lobang jepang banyak pekerja indonesia yang kelelahan bahkan meregang nyawa akibat kerja paksa yang di terapkan oleh tentara jepang. Akibat banyak korban dari pembuatan terowongan ini  timbul berbagai misteri yang membuat lobang jepang menjadi mistis. Ada beberapa ruang yang memiliki fungsi antara lain. Ruang tahanan adalah ruangan yang paling mistis di antara ruang lainnya. Di ruangan ini dijadikan sebagai ruang penyiksaan bagi tahanan. Ruang amunisi di gunakan sebagai tempat penyimpanan senjata perang tentara jepang. Barak militer tempat mereka melakukan segala aktivitas yang berjumlah 12 terowongan. Ruang sidang berfungsi untuk rapat. Ruang dapur di ruangan ini ada dua lubang yang cukup besar. Satu lobang untuk pembuangan mayat jika ada pekerja yang mati. Sedangkan lubang yang satunya untuk tempat pengintaian untuk merempas bahan makanan. Walau penuh dengan kisah  kelam lobang jepang tetap menjadi objek wisata terbaik di bukittinggi dan sangat bagus juga menjadi pusat edukasi bagi yang ingin mengetahui tentang sejarah  lobang jepang.
Banyak hal yang unik saat proses pembuatan lobang jepang ini diantaranya  tidak di ketahui oleh masyarakat bukittinggi pada saat tentara jepang membuat terowongan ini. Dan hal aneh lainnya tidak di temukananya tanah bekas galian lobang tersebut. Masyarakat beranggapan bahwa tanah galian tersebut di buang sedikit demi sedikit ke Ngarai.
Lubang jepang ini di buka sebagai tempat wisata pada tahun 1986. Lubang jepang memang objek wisata yang di rekomendasiakan jika berkunjung ke bukittinggi. Dengan  mengunjungi dan mengetahui sejarah lobang jepang kita dapat merasakan betapa besar perjuangan pekerja paksa lobang jepang untuk bertahan di bawa tekanan tentara jepang.  Jadi, jika berkunjung ke bukittinggi tidak afdol jika belum mengunjungi lobang jepang. Jika berkesempatan ke bukittinggi, tidak ada salahnya berkunjung ke lobang jepang untuk mengetahui sejarahnya dan hal apa saja yang terdapat pada terowongan yang di buat oleh tentara jepang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun