Mohon tunggu...
Wulan Saroso
Wulan Saroso Mohon Tunggu... Lainnya - educator, mompreneur, sosio developer

istri dan ibu, pendidik informal, mompreneur, sosio developer suka membaca, menulis, bikin kue, berbagi ilmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Di Kala Putus Asa (Bukan Putus Layangan)

27 Januari 2022   11:20 Diperbarui: 27 Januari 2022   11:23 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dalam Al Quran, Allah memberi motivasi untuk tidak putus asa dengan beberapa konteks. Diantaranya ada di ayat

{ }
[Surah Az-Zumar: 53]

Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhanya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Dan

{ }
[Surah Ysuf: 87]

Wahai anak-anakku! Pergilah kamu, carilah (berita) tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir."
Di Surah Azzumar kalimat 'jangan putus asa' menggunakan kalimat
Di Surah Yusuf menggunakan kalimat

Di Surah Azzumar kata rahmat Allah menggunakan kata
Di Surah Yusuf menggunakan kata

Secara umum makna jangan putus asa dari dua kalimat yang difirmankan Allah dengan cara berbeda, adalah sama.
Hanya saja Allah ingin memberi pendekatan dengan sudut pandang luas ketika kita, hambaNya, berada di kondisi putus asa atau tak lagi ingin memiliki harapan.

Biasanya kita putus asa atau lelah berharap karena sesuatu yang kita harapkan tak juga kunjung terwujud atau bahkan terasa sangat mustahil terwujud. Bisa jadi karena waktu yang lama, karena kondisi yang berubah dan sebagainya.

Keadaan itu seperti kisah dalam surah Yusuf. Beberapa kali disebut (jangan putus asa). Yaitu jangan putus asa berharap akan cita-cita yang diharapkan.
Makna adalah rahmat, namun levelnya di bawah makna (rahmat). dinyatakan juga sebagai atau angin yang baik sebagai dan gambaran upaya untuk melepaskan kesusahan.
Gambaran adalah rahmat yang sangat diharapkan atau dirindukan atau dicita-citakan.
Seperti nabi Ya'qub yang merindukan untuk bisa bertemu kembali dengan nabi Yusuf, anaknya.
Kita pun bisa jadi punya harapan atau merindukan sesuatu yang begitu dalam dan sangat.

Namun pada kenyataannya, bisa jadi tak kunjung tiba ketika ruh kita masih di badan alias masih hidup. Karena taqdir Allah menyatakan bahwa itu belum yang terbaik untuk kita. Maka Allah mengimbangi dengan sudut pandang lain di surah Azzumar 53.
Kalimat adalah sebuah motivasi untuk tidak putus asa dengan tingkat perasaan putus asa yang lebih berat dibanding .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun