Sosialisasi pembuatan hand sanitizer alami dari ekstrak daun sirih (dokpri)
      Semarang, Srondol Kulon (14/7) Universitas Diponegoro menyelenggarakan kegiatan KKN Tim II Periode 2020/2021 yang terlaksana mulai tanggal 30 Juni -- 11 Agustus 2021 dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)". Dengan kasus Covid-19 yang masih tinggi di wilayah Semarang ini, untuk kegiatan KKN Tim II Periode 2020/2020 diselenggarakan secara daring guna meminimalisir tingkat penyebaran virus covid-19 di daerah Semarang.
      Kegiatan yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro, Wulan Sari (Kimia, 2018) adalah Edukasi pembuatan Hand Sanitizer dari ekstrak Daun Sirih dan cara mencuci tangan dengan baik dan benar. Daun sirih dipilih karena mengandung senyawa antibakteri yang terdiri dari senyawa fenol dan turunannya. Daun sirih mengandung berbagai macam kandungan kimia, antara lain minyak atsiri, terpenoid, tanin, polifenol serta steroid. Hand sanitizer alami dari ekstrak sirih dan jeruk nipis dapat memberikan solusi terkait dengan bahaya yang ditimbulkan dari hand sanitizer yang menggunakan alkohol karena ekstrak daun sirih dan jeruk nipis mengandung minyak atsiri. Tujuan dibuatnya artikel ini adalah untuk memberikan solusi alami dan praktis dalam melindungi tangan dari kuman saat tidak tersedia air dan sabun dimasa pandemic seperti sekarang ini.
      Menurut Dosen Universitas Airlangga bahwasannya daun sirih dengan kandungan ekstrak lebih dari 15% setara dengan kadungan alcohol dan etanol yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan hand sanitizer.  Selain itu menurut penelitian Mahfuzul (2011) menyatakan bahwa ekstrak etanol daun sirih dapat memiliki aktifitas antibakteri terhadap Vibrio cholera dan Shigella dysenteriae, sehingga membuktikan bahwa daun sirih hijau bersifat menghambat pertumbuhan bakteri karena mengandung minyak atsiri dengan fenol dan turunannya sehingga daun sirih hijau dapat digunakan dalam produk medis seperti hand sanitizer untuk mencegah bakteri atau kuman pada masa pandemi Covid-19.
      Pada kegiatan ini, Wulan Sari mensosialisasikan secara langsung cara pembuatan handsanitizer dari ekstak daun sirih kepada ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Srondol Kulon. Kemudian selanjutnya disosialisasikan juga melalui pembagian poster dan edukasi secara langsung manfaat dan cara pembuatan handsanitizer dari bahan alami kepada warga di RW 02 Kelurahan Srondol Kulon. Dengan adanya sosialisasi produk handsanitizer ini, mahasiswa undip berharap masyarakat RW 02 Kelurahan Srondol Kulon dapat memanfaatkan potensi alam yang ada yaitu Daun Sirih yang dapat dijadikan Hand Sanitizer alami di tengah pandemi seperti ini. Manfaat lain dari kegiatan ini adalah warga dapat membuat hand sanitizer sendiri dan menghemat biaya pengeluaran ditengah pandemi. Dengan adanya produk handsanitizer alami ini dapat juga membantu pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 khususnya di di RW 02 Kelurasan Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang.
-----------------------
Penulis : Wulan Sari (24030118120017/FSM/Kimia)
DPL : Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H