1. Keanekaragaman Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang di Pantai Kuta Mandalika menjadi rumah bagi berbagai spesies ikan karang, moluska, dan invertebrata lainnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kondisi terumbu karang di kawasan ini berada dalam kategori cukup baik, meskipun ada beberapa bagian yang menunjukkan tanda-tanda degradasi akibat sedimentasi dan aktivitas manusia1. Beberapa spesies ikan yang sering ditemukan di kawasan ini adalah Chaetodon spp., Acanthurus spp., dan Lutjanus spp.. Terumbu karang tidak hanya penting sebagai habitat, tetapi juga sebagai pelindung alami pesisir dari abrasi dan gelombang besar.
2. Keanekaragaman Padang Lamun
Padang lamun di perairan Pantai Kuta memiliki fungsi ekologis yang penting, seperti tempat berkembang biak dan mencari makan bagi berbagai spesies biota laut, termasuk ikan ekonomis seperti kerapu dan kakap2. Jenis lamun seperti Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides mendominasi kawasan ini. Namun, aktivitas pembangunan di kawasan Mandalika, termasuk reklamasi, dapat berdampak pada degradasi habitat lamun.
3. Ancaman Terhadap Keanekaragaman Biota Laut
Aktivitas manusia menjadi salah satu ancaman utama bagi keanekaragaman biota laut di Pantai Kuta. Peningkatan limbah domestik dari aktivitas pariwisata, sedimentasi akibat pembangunan infrastruktur, dan kegiatan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan (seperti penggunaan pukat harimau) telah menyebabkan tekanan pada ekosistem laut3. Selain itu, pariwisata yang tidak terkontrol dapat mengganggu habitat biota laut, khususnya di zona terumbu karang yang sensitif.
4. Upaya Konservasi dan Pengelolaan Berkelanjutan
Konservasi ekosistem laut di Pantai Kuta Mandalika menjadi sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung keberlanjutan ekonomi lokal. Upaya konservasi yang dapat dilakukan meliputi rehabilitasi terumbu karang, pemantauan kualitas air laut, dan pengaturan zonasi kegiatan wisata bahari4. Edukasi kepada masyarakat lokal dan wisatawan juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian ekosistem pesisir (Yusuf, 2022).
Dengan pendekatan yang holistik, Pantai Kuta Mandalika dapat menjadi contoh kawasan yang berhasil mengelola keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan pesisir.
Kesimpulan
Keanekaragaman biota laut di kawasan Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah, merupakan salah satu aset ekologis dan ekonomi yang sangat berharga. Ekosistem terumbu karang dan padang lamun di kawasan ini memberikan kontribusi besar bagi kelestarian lingkungan pesisir, mendukung kehidupan berbagai spesies biota laut, serta menunjang mata pencaharian masyarakat lokal melalui perikanan dan pariwisata. Namun, keanekaragaman tersebut menghadapi ancaman serius dari aktivitas manusia, seperti peningkatan limbah domestik, pembangunan infrastruktur, dan eksploitasi sumber daya laut yang tidak ramah lingkungan.
Meskipun masih berada dalam kondisi yang cukup baik, ekosistem laut di Pantai Kuta Mandalika menunjukkan tanda-tanda tekanan ekologis yang memerlukan perhatian serius. Jika tidak dikelola dengan baik, ancaman-ancaman ini dapat berdampak negatif pada keseimbangan ekosistem laut, mengurangi nilai ekonomisnya, dan merusak daya tarik kawasan sebagai destinasi wisata.
Daftar Pustaka
Lestari, A. (2020). "Keanekaragaman Biota Laut  dan Manfaatnya dalam Ekosistem Pesisir Tropis." Jurnal Ekologi Lautan, 12(1), 23-35.
Pratama, G., & Rahmawati, N. (2021). "Dampak Pariwisata terhadap Ekosistem Laut di Kawasan Pesisir Lombok." Marine Conservation Journal, 15(2), 45-58.