Mohon tunggu...
Wulan Octaviani
Wulan Octaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

mempunyai hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengisian Ceramah oleh Mahasiswa Uhamka di Majelis Taklim At-Tijaroh

18 Januari 2023   18:19 Diperbarui: 18 Januari 2023   18:24 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Jumat, 23 Desember 2022, majelis taklim At-Tijaroh melakukan kegiatan pengajian yang berisikan ibu-ibu setempat, dan biasa dilakukan setiap satu minggu sekali, setiap hari Jumat. Kegiatan tersebut biasanya terdiri pembacaan ayat suci Al-quran, pengisian ceramah, dan juga doa bersama. Dalam kegiatannya hari itu, terdapat mahasiswa uhamka yang berpartisipasi dalam pengisian ceramah.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan, yang dilakukan oleh ketua majelis taklim yaitu Hj. Aam, dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran yang dilantunkan oleh salah satu peserta pengajian. Setelah pembacaan ayat suci Al-Quran, kegiatan diisi dengan pemberian materi, yang dilakukan oleh Mahasiswa Uhamka yaitu Wulan Octaviani, ia membawakan materi dengan judul materi Bersyukur. Menurutnya bersyukur itu merupakan salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Ia juga menuturkan bahwa dengan bersyukur akan membawa keberkahan dalam hidup. Selain itu ketika mendapatkan ujian kita juga diharuskan untuk tetap bersyukur, walaupun dalam keadaan bersedih. Menurutnya ujian itu merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah SWT kepada umatnya, sehingga patut disyukuri. 

Setelah pemberian materi oleh mahasiswa Uhamka, selanjutnya pengisian materi oleh Ustadzah Nokyani. Dalam materinya, ia menyampaikan tentang ilmu fikih, dengan tema Syarat Berwudhu. Menurutnya dalam berwudhu itu kita harus dalam keadaan suci dari haid dan nifas. Sebab ketika dalam keadaan tidak suci, wudhu yang dilakukan juga tidaklah sah. Selain itu ia juga menyampaikan bahwa berwudhu harus dilakukan sesuai dengan rukun wudhu. Rukun wudhu ini terdiri Membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai ke sikut, kemudian membasuh rambut, membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dan terakhir tertib. Selain penyampaian syarat wudhu Ustadzah Nokyani juga menyampaikan bahwa ketika melakukan shalat, harus dalam keadaan bersih, dan apapun yang keluar dari dubur dan dubul ketika melakukan shalat maka hukum shalat menjadi tidak sah. Ia juga menjelaskan bahwa wanita yang sedang istihadoh dianjurkan untuk beristinja terlebih dahulu sebelum berwudhu, dan ketika sudah berwudhu tidak boleh melakukan hal lain, karena ditakutkan wudhu tersebut akan batal kembali.

Setelah penyampaian materi, kegiatan berikut nya pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadzah Nokyani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun