Mohon tunggu...
Wulan Nurhayati
Wulan Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Tasawuf IAILM Suryalaya Tasikmalaya

Saya juga Aktif di berbagai organisasi dan memiliki hobi bernyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berbakti kepada orang tua

30 Desember 2024   20:56 Diperbarui: 30 Desember 2024   20:59 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak kecil kita sudah diajarkan mana yang benar dan mana yang tidak benar, bagaimana kita harus menghormati atau berbakti kepada kedua orang tua. Dalam agama islam banyak sekali cara kita atau sikap kita kepada orang tua, Berbuat baik terhadap orang tua (birrul walidain) adalah memberi kebaikan atau berkhidmat kepada keduanya serta mentaati perintahnya (kecuali yang maksiat) dan mendoa'kannya apabila keduanya telah wafat, bahkan dalam Al qur’an dan hadist juga dijelaskan keutamaan berbakti kepada orang tua.

Berbakti kepada kedua orang tua merupakan sebuah kewajiban bagi seorang anak. Kewajiban berbakti dan berbuat baik senantiasa disebut oleh Allah SWT setelah perintah tidak menyekutukan Allah. Hal ini menunjukkan kedudukan yang sangat penting dalam hal berbuat baik kepada kedua orangtua. Berbakti kepada kedua orangtua merupakan akhlak yang sangat melekat diantara para nabi, para sahabat dan orang-orang yang shaleh baik terdahulu maupun yang kemudian. Akhlak ini pun tidak hanya ada dalam islam melainkan juga oleh agama di luar Islam.

Rasulullah SAW bersabda,” Sesungguhnya seseorang telah wafat orang tuanya atau salah satu dari orang tuanya dan ia durhaka pada keduanya. Maka ia terus mendoakan dan memohonkan ampunan untuk keduanya sehingga dicatat oleh Allah sebagai orang yang berbakti kepada orang tuanya.”(HR. baihaqi ).

Dalam hadist tersebut dijelaskan bahwa walaupun kedua orang tuanya meninggal atau salah satu nya, maka masih tetap bisa berbakti kepada orang tuanya yaitu dengan cara mendoakan dan memohon ampunannya.

Bahkan ada banyak kisah sahabat nabi yang sangat berbakti kepada orang tunyan , Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Nabi yang sangat mencintai ibunya dan selalu berusaha untuk membuatnya bahagia. Ketika ibunya masih belum menerima Islam, Abu Hurairah dengan sabar dan penuh kasih sayang mencoba mengajaknya memeluk Islam. Ketika ibunya akhirnya memeluk Islam, Abu Hurairah merasa sangat bahagia dan menganggapnya sebagai hadiah terbesar dalam hidupnya. Kisah ini mengajarkan bahwa bakti kepada orang tua tidak hanya terbatas pada perbuatan duniawi, tetapi juga pada usaha spiritual untuk mendekatkan mereka kepada Allah.

Kisah sahabat Nabi ini memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu amalan yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya. Maka kita perlu meneladani apa yang sudah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabat ini. Semoga kita semua termasuk kedalam golongan orang yang berbakti kepada orang tua. Aamiinn….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun