Mohon tunggu...
wulan kusuma
wulan kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Brawijaya

an introvert

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

People Pleaser: Karakteristik yang Harus Diperhatikan dan Dihilangkan

2 April 2023   06:23 Diperbarui: 2 April 2023   06:50 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia kodratnya merupakan makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi dan bergantung dengan makhluk lainnya, sehingga pada setiap individu akan terjadi hubungan timbal balik yang berupa timbal balik mutualisme, komensalisme ataupun parasitisme. Pada timbal balik mutualisme, pastinya kita akan berbuat baik kepada individu lain, sehingga individu lainnya akan berbuat baik pula kepada kita. 

Akibat hubungan timbal balik yang saling berbuat baik tersebut terkadang muncul rasa tidak enak terhadap individu yang memberikan kita kebaikan, kita merasa individu tersebut melakukan terlalu banyak kebaikan kepada kita, sehingga ketika individu tersebut meminta bantuan untuk melakukan beberapa hal, kita akan secara natural menyetujui tanpa berpikir panjang dan tanpa berusaha untuk menolak, hal tersebut terjadi karena adanya rasa tidak enak yang muncul. 

Sehingga kemungkinan rasa tersebut merupakan salah satu ciri-ciri dari karakteristik People Pleaser. People pleaser, menurut Merriam Webster & Susan Newman, merupakan seseorang yang selalu berusaha melakukan sesuatu tanpa memikirkan diri sendiri sehingga orang lain merasa senang. Pada kenyataannya hal tersebut merupakan hal yang bertetangan dengan apa yang dipikirkan.  Pengertian lainnya dari People Pleaser adalah orang yang menempatkaan kebutuhan ataupun keinginan orang diatas kebutuhan dan kengininan diri sendiri.

Ciri- ciri yang dimiliki people pleaser yang pertama adalah selalu berpura-pura setuju dengan pendapat orang lain, people pleaser memiliki tekanan yang dimana dia tidak dapat menolak ajakan atau  permintaan orang lain akibat kebaikan hatinya, padahal menolak merupakan hal yang wajar jika kita tidak setuju terhadap ajakan atau permintaan orang lain.

Ciri yang kedua yaitu, turut bertanggung jawab atas perasaan orang lain. People pleaser cenderung takut dalam mengambil keputusan yang bertentangan karena takut memberikan rasa kekecewaan kepada orang lain, sehingga dia akan segera menyetujui agar perasaan orang tersebut tetap senang. Padahal semua perasaan orang lain bukan tanggung jawab kita, kita tidak harus selalu mendukung perkataan atau tindakan seseorang karena kita memiliki kebebasan dalam mengekspersikan seluruh perasaan kita, jadi jangan sampai berpatok terhadap kebahagian orang lain.

Ciri yang terakhir adalah people pleaser akan sulit mengatakan "tidak" dan akan selalu bertanggung jawab untuk meminta maaf atas perasaan orang lain. Dalam hal ini people pleaser sadar bahwa dirinya dapat mengatakan "tidak' terhadap orang lain, tetapi kesadaran tersebut lebih dibebankan kepada kepentingan untuk menbahagiakan orang lain. Akibatnya mereka mengalami kesulitan dalam mengabaikan orang lain, sehingga tebentuklah sifat yang sulit untuk menolak permintaan orang lain dalam dirinya.

Masalah yang dialami oleh people pleaser adalah masalah yang hanya dialami oleh dirinya sendiri, orang lain tidak akan merasa terganggu oleh keadaan people pleaser ini, karena yang orang lain lihat people pleaser ini merupakan orang yang menyenangkan, suka membantu, dan baik hati. Akibat dari hal tersebut, people pleaser akan mengalami gangguan psikologis jika terus-terusan memusatkan perhatian kepada orang lain dan lupa untuk mencintai dirinya sendiri. Orang yang memilki karakteristik people pleaser ini harus segera sadar dan mempertimbangkan keadaannya, sehingga ia akan menanamkan rasa keseimbangan dalam aktivitas sosial.

Keadaan yang dialami oleh people pleaser akan menjadi sangat fatal apabila dia tidak segera berubah dan mengetahui seberapa penting untuk mencintai dirinya sendiri, sehingga ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh people pleaser untuk mengurangi people pleasing. Cara pertama yaitu dengan menetapkan batasan. Kita harus mengetahui, dan mengkomunikasikan batasan yang kamu buat kepada orang lain agar jelas tersampaikan dan tidak terjadi kesalah pahaman.

Cara kedua yaitu menentukan tujuan dan prioritas diri kita, sehingga apa yang kita inginkan dapat tercapai tanpa harus memikirkan perasaan orang lain, karena kita memilki tujuan dan prioritas. Jika ada gangguan, kita harus ingat kembali bahwa kita memilki batasan dan tujuan kita sendiri yang tidak dapat diganggu oleh kehadiran orang lain.

Cara ketiga yaitu dengan menjawab atau merespon permintaan orang lain dengan jujur, tanpa harus membuat alasan. Berkata jujur disini diperuntukkan untuk menolak perminntaan orang lain yang tidak kita setujui dan melewati batasan yang kita buat. Ketika menolak gunakan kata yang tegas dan sopan sehingga apa yang kita inginkan dapat jelas tercapai. Lalu ketika kita membuat alasan untuk menolak permintaan, yang terjadi adalah orang lain akan menyesuaikan perminntaan mereka dengan alasan yang pernah kita gunakan sebelumnya.

Cara terakhir  yang bisa kita lakukan untuk mengurangi sifat people pleasing adalah dengan membantu orang lain jika kita ingin, bukan karena kita takut terhadap respon orang lain. Hal ini juga membantu kita untuk lebih tegas terhadap diri sendiri sehingga batasan, tujuan dan prioritas kita benar-benar tercapai. Ketika kita tegas terhadap diri sendiri maka orang lain akan ikut menghargai apa yang kita pilih tanpa harus berpura-pura dalam meresponnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun