Jumat 17 Maret, hawa panas dan berdebu menghiasi suasana Kecamatan Parung Panjang. Lebih dari 2 jam perjalanan dari Bogor ditempuh untuk mengunjungi sebuah objek wisata yang ada di daerah tersebut. Desa wisata Dago Kecamatan Parung Panjang Kabupaten Bogor sebuah desa yang memiliki potensi wisata yang luar biasa namun belum terkelola dengan baik.
Desa yang indah, yang di dalamnya memiliki potensi wisata yang luar biasa. Sebuah danau yang berukuran 12 hektar adalah salah satu potensi wisata yang dimiliki oleh Desa wisata Dago. Terdapat sebuah pulau kecil di tengah-tengah danau yang menambah keindahan danau seluas 12 hektar tersebut. Suasana yang nyaman dan asri membuat para pengunjung betah berlama-lama untuk menikmati suasana di danau Desa wisata Dago.
Bukan hanya danau saja, sekitar 1 km dari danau terdapat sebuah perbukitan yang dinamakan Puncak Dago. Telah disediakan sebuah jalan untuk dapat sampai ke Puncak Dago yang hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan pengendara motor. Butuh waktu kira-kira 15 menit untuk sampai ke puncak. Namun, perjuangan untuk sampai ke Puncak Dago terbayar ketika melihat pemandangan dari Puncak tersebut. Pengunjung dapat menikmati pemandangan Kota Jakarta, Tanggerang, dan Bogor dari atas. Angin yang berhembus sepoi-sepoi serta suasana yang tenang ketika berada di Puncak dago cocok untuk menenangkan diri sesaat dari kesibukan sehari-hari.
Desa Dago yang dulunya merupakan sebuah perbukitan yang sari sempat berubah menjadi kawasan yang gersang dan gundul akibat aktifitas penambangan yang dilakukan di daerah tersebut. Namun sekarang wilayah tersebut sudah asri kembali dan sudah banyak pohon yang tumbuh disekitar Desa Dago. Jalan untuk masuk ke Desa Dago juga mengalami kerusakan parah yang belum diperbaiki sampai sekarang. Banyak jalanan yang berlubang dan penuh kerikil sehingga menyusahkan pengunjung dan juga membahayakan pengguna jalan. “ Karena jalan untuk masuk ke Desa Dago yang rusak parah, maka kami akan menargetkan pada tahun 2018 jalan tersebut akan segera diperbaiki dan kembali baik.” Tutur Mahfud,ketua LMDH ( Lembaga Masyarakat Desa Hutan ) Kecamatan Parung Panjang.
Potensi wisata yang luar biasa ini tidak banyak diketahui ole orang-orang. Untuk saat ini, pengunjung Desa wisata Dago hanyalah pengunjung domestik yang berasal dari Parung Panjang dan sekitarnya.Pada saat bulan Ramadhan, Desa Dago menjadi tempat favorit para remaja dan warga untuk menghabiskan waktu ngabuburitnya. Mereka berbondong-bondong ke Desa Dago menikmati suasana yang asri sembari menunggu datangnya waktu berbuka puasa. “ Pada saat bulan suci Ramadhan sekitar 300 – 500 warga berbondong-bondong menghabiskan waktu ngabuburitnya di Desa Dago.” Ucap salah satu warga yang seringberkunjung ke Desa Dago.
Untuk masuk ke dalam Desa Dago tidak dipungut biaya apapun. Desa Dago terbuka untuk umum dan tidak ada batasan waktu untuk berkunjung ke Desa tersebut. Namun sayang, belum disediakannya fasilitas seperti toilet dan fasilitas lainnya untuk para pengunjung. Pemerintah Kecamatan Parung Panjang sedang menunggu para investor yang mau menanamkan modal agar Desa Dago dapat terfasilitasi dengan baik dan Desa Dago dapat merealisasikan Desa mereka menjadi Desa Wisata Dago yang ramai pengunjung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H