Tahun 2016 yang sudah diambang mata adalah tahun keresahan kerena luka-luka yang timbul disepanjang tahu 2015. Dari semua keresahan tersebut rakyat harus bersatu untuk mengahadapi tahun keresahan pada tahun 2016 yang sudah diambang mata dengan kekuatan dan ketabahan yang kuat. Akibat yang ditimbulkan pada tahun 2015 sekarang akan ditimpa oleh masyarakat 2016. Masyarakat akan ditimpa bertubi-tubi akibat tidak adanya usaha yang berarti bagi pemerintah untuk menolong rakyat untuk bangkit.
Keresahan-keresahan yang menimpa masyarakat ditahun 2016 diakibatkan oleh situasi ekonomi dan politik yang semakin kejam dan ganas. Saat gelombang leberalisasi ekonomi maskin meredu, elit-elit justru malah bertarung memeperebutkan sumber-sumber ekonomi dan saling berebut kekuasaan engan tindakan yang kasar dan ganas. Hai ini seharusnya institusi Negara menolong rakayt untuk keluar dari penderitaan yang dimanfaatkan oleh sesame elit untuk menghantam sesame mereka dalam bersaing memperebutkan kekuasaan dan kedudukan. Semua ini merupakan penyelewengan atas Negara yang tidak termaafkan.
Akibat dari keresahan ini masyrakat sangan menderita terutama bagi masyarakat yang mayoritas hidupnya bergantung pada dari upah bisnis kecil-kecilan. Sementara elit-elit memeperdagangkan modal yang besar dan kekuasaan politik, yang semakin hari semakin berkembang pesat dan semakin berkuasa. Para elit itu menjelma dan semakin berkembang mendjadi seperti predator yang ganas yang menghisap setiap tetes keringat rakyat yang bekerja mti-matian umtuk sekedar menghidupi diri dan keluarganya. Tidak heran jika semua itu menjadikan banyaknya kesenjangan ekonomi antar penduduk yang semakin kebelakang semakin melebar,dan kereshan sosila semakin gari semakin menggumpal. Disaat yang elit berfasilitas ekslusif dan mewah membangun diberbagai titk, pada saat bersamaan itulah pemukimn masyarakat miskin dirusak, digusur dan diusir diusir secara paksa agar menjauh dari pusat pemukiman yang mereka tempati.
Ini baru satu panorama dari seribu panorama yang menyedihkan dan semakin rusak, ini menjadikan tersesatnya kehidupan bernegara oleh ulah elit-elit yang korup dan egois. Saat segelintir penduduk bermandikan dollar, mayoritas lainya hidup dari cekkikan utang untuk mendapakan rupiah demi menompang hidp dari hari ke hari. Situasi ini yang membuat liberal dan serba ganas tak berkemanusiaan ini tak akan bisa dihentiakan oleh satuan seruan yang diarahkan untuk menyadarkan elit-elit yang rakus, kecuali dengan tindakan bangkit yang muncul dari rakyat yang telah menjadi korban ulah para penyelewen dan para elit politik, ekonomi yang korup. Menurut mereka, rakyat itu sendiri yang harus bisa bertindak dan memutuskan solusinya sesuai kepentingan dan harapan mereka. Untuk hal itulah, rakyat semua mengalami keresahan dan ketidakpastian selama ini kami seukan segera bersatu guna untuk emngambil tindakan yang berguna untuk melawan ketergantungan terhaap elit-elit kejam tersebut. Mereka para rakyat yang merasa digantungkan menilai bahwa sudah bertahun-tahun lamanya kaum elit-elit kejam tersebut menawan dan menggadaikan jiwa-jiwa rakyat demi kesenangan egoistic mereka. Maka diawal tahun 2016 ini waktunya untuk memecahkan mata rantai ketergantungan, penggaidaian, dan penawaran yang dilakukan oleh elit-elit tersebut terhadap nasib rakyar bawah.
Para rakyat menyeru pada awal tahun 2016 dengan dibayang-bayangi oleh awan keresahan, mari kita semua bersatu dan bangkit untuk melawa dan menggunakan kekuatan maksimal yang dimiliki untuk merdeka dari kemiskinan an kesenjanangan yang ditimbulkan oleh elit-elit yang rakus dan kejam tersebut. Mari kita semua lawan dan hancurkan elit-elit telah menimbulkan kesenjangan dan kemiskinan pada kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H