Sejauh yang saya ketahui saat ini, Bali dianggap sebagai tempat yang sangat multikultural. Multikultural dianggap sebagai ideologi yang mendorong persatuan kelompok kebudayaan yang berbeda dengan hak dan status yang sama dalam masyarakat modern. Istilah "multi" mengacu pada kata "banyak", dan "kultural" mengacu pada kata "budaya".
Berbagai komunitas dan etnis yang berbeda-beda yang hidup di suatu negara juga disebut multikultural. Multikulturalisme adalah gagasan yang mendukung kesetaraan dan kesederajatan budaya lokal tanpa mengabaikan budaya lain.
Bali adalah destinasi wisata internasional yang menarik banyak wisatawan dari seluruh dunia, serta orang-orang dari negara lain yang ingin merantau atau menetap di sana. Namun, kekayaan multikultural Bali tidak terpengaruh oleh fakta bahwa banyak orang dari negara lain datang ke Bali untuk tinggal.
Dengan adanya multicultural tentu banyak isu -- isu yang terjadi di Bali yang telah beredar. Seperti adanya wisatawan yang berpakaian yang tidak senonoh ketika berada di area Pura, lalu sempat diperdebatkan bahwa turis asing yang mengendari kendaraan pada saat nyepi, dan yang baru -- baru ini sempat menghebohkan masyarakat bali yaitu turis asing dan pengelolanya menyalakan kembang api, berpakaian tak senonoh, dan melanjutkan aktivitasnya di depan Sulinggih yang sedang bersembahyang.
Hal ini memang sangat tidak baik bagi pelestarian budaya bali, jangan sampai pakem -- pakem budaya bali yang telah ada sejak dahulu terpudarkan seiring berjalannya waktu. Isu -- isu dan permasalahan ini dapat ditangani dengan adanya :
1. Pengakuan dan penerimaan budaya antar kedua belah pihak
2. Mengadakan kegiatan dan mediasi untuk mensosialisasikan kesadaran dalam bertoleransi
3. Dan yang paling penting yaitu membangun komunikasi secara terbuka dan jujur antar kedua belah pihak
Saya memang sangat setuju dan kagum dengan adanya multicultural ini. Mengapa demikian? Dikarenakan multicultural dapat menyatukan bermacam budaya yang ada di berbagai belahan dunia. Saya mengatakan hal ini karena saya memiliki banyak teman dari berbagai macam budaya, suku dan tradisi. Pada saat ini saya menjalani pendidikan di Universitas Pendidikan Ganesha di dalam kelas saya terdapat keberagaman tradisi dan budaya, sebagian besar anggota kelas berasal dari Kabupaten Karangasem, lalu terdapat juga dari Klungkung, Singaraja, Gerokgak. Didalam satu kelas saja sudah beragam apalagi satu Universitas, namun dengan perbedaan ini kami tetap bersatu menjalin pertemanan dengan harmonis. Memiliki teman dengan suku yang berbeda juga sangat bermanfaat bagi saya pribadi. Saya memiliki teman yang berasal dari Papua disana saya mempelajari berbagai hal mulai dari pakaian khas, makanan tradisional, adat istiadatnya dan yang paling bikin saya sangat kagum yaitu logat bahasa yang sangat khas
Hal ini bukan hanya dilakukan seseorang dengan kewarganegaraan yang sama, saya juga aktif menjalin hubungan pertemanan dengan orang asing atau luar negeri. Sejauh ini saya sudah memiliki lebih dari 20 teman dari Negara yang berbeda, disana juga saya mempelajari sangat banyak hal baru yang baru pernah saya dengar. Salah satu teman yang tinggal di Singaraja yaitu rekan kerja saya yang berasal dari Amerika. Kita berhubungan dekat hingga yang awalnya saya hanya bisa sedikit berbahasa inggris namun semenjak sering berkomunikasi dengan beliau skill komunikasi berbahasa inggris saya lebih meningkat, dan teman saya yang lain lagi berasal dari korea. Beliau juga sangat sering holiday di Bali pada saat bertemu kita sharing informasi salah satu topiknya yaitu budaya, makanan, tempat bersejarah, adat istiadat, dan juga bahasa dan hurufnya yang berbeda