Di ruang bising yang sehari-hari kita hadapi, sekadar melipir dan bercakap dengan diri sendiri rasanya menjadi sebuah kebutuhan healing sendiri. Menemani sebuah proses adaptasi baru di Jakarta, perpus Jakarta di Cikini membantu sekali karena menjadi sebuah tempat pelepas penat sendiri bagi saya.. Sebuah imagine baru mengenai konsep perpustakaan: ramah anak, mengikuti perkembangan zaman, dan modern.Â
Ya ramah anak, karena kebutuhan belajar kan bukan hanya orang dewasa, siapapun berhak mendapatkan imagine bahwa perpus adalah tempat yang menyenangkan hehe, bahwa belajar itu menyenangkan. Setua saya pun, masih berjuang menanamkan ke diri bahwa belajar itu menyenangkan. Bagaimana kita berusaha mengeja kalimat per kalimat menjadi sebuah pemahaman, proses belajar memang proses yang berat tapi setidaknya jika sudah ada pemahaman bawah sadar itu "menyenangkan" setidaknya proses selanjutnya akan menjadi lebih mudah, mungkin? hehehe...
Mengikuti perkembangan zaman, karena buku dan teknologi mendapat porsi yang sejajar, sama-sama berperan dalam proses belajar dan saling melengkapi. Di perpus Jakarta, kita bisa mendapatkan fasilitas wifi dan ada banyak pojok-pojok belajar dimana ada colokan listrik loh, mewah banget (bagi saya hehe), tapi buku-buku yang ada di kanan kirinya juga bikin penasaran karena up to date..
Modern, konsep ini sih ketara banget ya... apalagi pembangunan yang berlangsung saat pandemi COVID-19 juga menyiratkan sirkulasi udara yang baik. Konsep minimalis tapi fungsional serta fasilitas publik seperti toilet dan mushola yang gampang diakses..
Alhamdulillah, semakin banyak kemudahan di sekitar, tinggal mari bismillah, semangat lagi :D
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI