Kelompok 1 MKWK Pendidikan Kewarganegaraan Kelas 29 Universitas Andalas dengan anggota kelompok yang terdiri dari Azizah Andriani, Berliani Sefrin Afrina, Cylia Marshabilla, Cynthia Syafarani, Najwa Rachmi, Wulan Darma Putri, mengambil judul "Pengaruh Ujaran Kebencian di Media Sosial terhadap Remaja SMAS Pertiwi 1" sebagai nilai akhir projek penelitian.
Melalui sosialisasi, kami dapat memberikan ilmu bahwa ujaran kebencian di media sosial sangat memiliki banyak pengaruh, karena pada masa sekarang, kita selalu menggunakan media sosial untuk kebutuhan sehari-hari, melalui sosialisasi ini, kami juga mendapatkan jawaban bahwa ujaran kebencian di media sosial tidak didukung oleh siswa/i SMAS Pertiwi 1 Padang.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran bahwa ujaran kebencian memberikan dampak yang buruk bagi remaja, terutama remaja SMA, dalam hal ini kami juga meningkatkan partisipasi dalam mengatasi ujaran kebencian di media sosial pada remaja dan mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan etika melalui konsep "Ujaran Kebencian di Media Sosial" sebagai pendorong perubahan perilaku dalam ujaran kebencian di media sosial.Â
Sosialisasi dilakukan di SMAS Pertiwi 1 Padang dengan waktu sosialisasi yang dilakukan pada hari rabu, 06 November 2024. Hal yang dilakukan saat sosialisasi adalah menanamkan hal positif jika bermedia sosial, karena saat ini banyak sekali ujaran kebencian di media sosial terjadi, bahkan tidak hanya di kalangan remaja.
Pada tahap sosialisasi, kami memberikan nilai-nilai pengetahuan terhadap pengaruh ujaran kebencian di media sosial terhadap remaja. Sosialisasi dihadiri oleh siswa/i SMAS Pertiwi 1 Padang.
Remaja sangat rentan untuk menjadi pelaku ataupun korban dari ujaran kebencian di media sosial, jadi sangat penting kita mengetahui bagaimana pengaruh ujaran kebencian di media sosial, baik itu pengaruh pada pelaku, ataupun pengaruh pada korban yang dijadikan sasaran ujaran kebencian di media sosial.
Ujaran kebencian bukan hanya semata-mata ingin melampiaskan kemarahan yang telah tersulut dari konten yang ia baca, namun ujaran kebencian terkadang juga muncul saat ada satu orang yang tidak menyukai satu orang lainnya, yang menimbulkan terjadinya ujaran kebencian di media sosial tersebut.
Melalui sosialisasi ini, siswa/i diharapkan dapat mengurangi ujaran kebencian di media sosial pada remaja. Dengan begitu remaja yang awalnya merasa bahwa ujaran kebencian di media sosial adalah hal yang sepele, menjadi lebih tahu bahwa ujaran kebencian di media sosial bukanlah hal yang sepele, karena dapat mengganggu mental orang tersebut dan merasa dikucilkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H