Mohon tunggu...
anisa wulandari
anisa wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

anything

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sajak: Merapal Bayang

12 Februari 2024   20:25 Diperbarui: 12 Februari 2024   21:30 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber photo : Dokpri

Kadang secara nyata kudengar suaramu tiba-tiba, susah payah mencari sana-sini tak ada. Ternyata sosokmu sudah sirna dari hadapan dan genggaman, lucu bukan?

Kadang kulihat punggungmu lewat di depan mata, tapi salah orang, ternyata hanya haluan. Berulang kali kutampar diri, mulai menggunakanmu untuk pengusir sepi, ternyata benar, ini penyakit rindu, memikirkan hal-hal yang tak benar-benar terjadi, apa dayaku selain merapal bayangmu?

Lalu kusampaikan pada bulan malam itu, aku rindu. Suaramu, sorot matamu, dan sapaan dengan senyuman itu.

Namun, kini semua sudah hilang, sirna dari hadapan, bagaikan tertahan di awan lantas menguap, lenyap tanpa pernah kembali memelukku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun