Ayah,
Ragaku hidup, tapi tidak dengan asaku yang hilang seiring dengan kepergianmu..
Hari-hariku penuh tawa tapi semua itu palsu yang asli hanyalah tangisanku
Jujur saja, melihat gadis kecil yang sedang bermain dengan ayahnya berhasil membuat air mataku runtuh
Manusia tidak ada yang peduli ayah, mereka hanya menilai bukan menaruh empati
Aku berjalan tertatih-tatih berusaha agar tegar tapi mataku selalu jujur, apakah aku sepayah ini ayah? Gadis kecilmu sekarang tidak baik-baik saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!