Mohon tunggu...
Wulandari
Wulandari Mohon Tunggu... Administrasi - Cita-cita Reporter.

Bisa membaca maka aku harus bisa menulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cerita dapat Makan Bakso Gratis di Masjid

29 Juni 2020   14:32 Diperbarui: 29 Juni 2020   14:45 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau saya menyebut bangunan ini tower masjid Baiturrahim yang warna warni

Yuhuuuu hari bakal hujan lagi nih, mendung sudah mulai menampakkan dirinya. Aku yang lupa membawa jas hujan sepertinya harus bertempur lagi dengan miliaran air yang jatuh dari langit. 

Sore itu kami Mahasiswa/i Magang Profesi di LPS ESA TV Bengkulu yang beralamat di jalan Bentiring, menunggu redanya hujan. Hingga waktu Magrib pun tiba, akhirnya kami pun memutuskan untuk  pulang.

Dipersimpangan Semarang kami pun berpencar pulang, aku yang tak ingin basah kuyup memutuskan untuk berhenti di masjid. Masjid itu bernama "Baiturrahim"ya masjid yang indah dengan lampu warna-warni. Aku pun melaksanakan solat magrib tapi sayang nggk tepat waktu, hampir habis malahan.

Hujan semakin menjadi, hingga isya pun masuk. Setelah isya, ternyata makin lebat. Aku pun menunggu dengan ditemani secangkir kopi yang sengaja disediakan di masjid, gratis hanya bayar dengan sholawat kata tulisannya.

Tak lama kemudian, aku menghampiri kedua orang yang sedang berbincang.  Kedatanganku disambut hangat salah satu diantara keduanya, kami pun bertukar pesan di samping beranda masjid. 

Selang pukul sepuluh malam hujan mulai reda, pas mau pulang ternyata kami ditawari oleh seorang bapak-bapak warga sana yang sedang menunggu hujan juga. Beliau menawarkan bakso gratis,  yang kebetulan mamang baksonya lagi berteduh di masjid. 

Aku sih mau saja, kan rezeki jangan ditolak. Mereka yang awalnya malu akhirnya ikut mengiyakan tawaran baik dari bapak tersebut. 

Hujan yang menusuk hati terasa hilang dengan rasa hangat dari bakso. Yamm enak dan gratis juga. 

Kami pun sangat berterimakasih kepada bapak itu, tapi sayangnya nggk tau namanya. 

Setelah selesai dan bersiap mau pulang,  aku baru tahu kedua orang yang ku ajak berbincang adalah sepasang kekasih. Pantasan si perempuan merasa kurang nyaman. 

 Lucunya aku pun tidak ingat sampai sekarang  nama kedua teman ku pada malam itu. 

Semoga kebaikan terus terlimpah pada kita semua. Janganlah mengeluh dengan situasi yang tidak bersahabat denganmu, tapi manfaatkan situasi untuk keberuntunganmu. 

Sekian.

Selamat malam. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun