Sumatera Utara kaya akan warisan budaya, salah satunya adalah lagu tradisional "Sinanggar Tulo". Lagu ini merupakan bagian dari kekayaan musik Batak yang masih dilestarikan hingga saat ini. Artikel ini akan membahas latar belakang, makna, dan keunikan lagu "Sinanggar Tulo".
"Sinanggar Tulo" berasal dari kata "sinanggar" yang berarti "senang" atau "gembira" dan "tulo" yang berarti "tiga". Lagu ini merupakan ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan masyarakat Batak dalam merayakan berbagai acara adat seperti pernikahan, pesta adat, dan upacara keagamaan.
Lagu Sinanggar Tulo sangat populer di kalangan masyarakat Sumatra Utara, terutama dalam acara-acara adat seperti tarian Tortor. Bahkan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno pernah ditantang untuk menyanyikan lagu ini secara langsung di acara KaTa Kreatif di Kabupaten Samosir, dan ia berhasil menyanyikannya dengan lancar.
Makna dan Pesan
Lagu "Sinanggar Tulo" mengandung makna yang mendalam tentang kehidupan, cinta, dan kebersamaan. Liriknya menggambarkan kegembiraan dan kebahagiaan dalam merayakan acara adat serta menghormati tradisi leluhur. Lagu ini juga mengajarkan pentingnya kesabaran, kejujuran, dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
Keunikan
"Sinanggar Tulo" memiliki keunikan dalam beberapa aspek:
1. Melodi yang unik dan menarik, dengan irama yang cepat dan dinamis.
2. Lirik yang menggunakan bahasa Batak Toba, membuatnya menjadi lagu yang khas dan autentik.
3. Instrumen tradisional seperti gendang, suling, dan taganing yang digunakan dalam pengiringan musik.
4. Gerakan tari yang khas dan elegan, seperti tari tortor dan tari sigale-gale.
Peran dalam Masyarakat
"Sinanggar Tulo" memainkan peran penting dalam masyarakat Batak:
1. Mengembangkan kesadaran akan pentingnya melestarikan budaya tradisional.
2. Meningkatkan rasa bangga dan identitas sebagai orang Batak.
3. Menjadi sarana untuk mempereratkan hubungan antar masyarakat.
4. Menghibur dan mendatangkan kegembiraan dalam acara adat.
Lagu "Sinanggar Tulo" merupakan warisan budaya yang berharga dari Sumatera Utara. Melalui lagu ini, kita dapat memahami makna kegembiraan, cinta, dan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat Batak. Penting untuk melestarikan dan mempromosikan lagu ini kepada generasi mendatang agar kekayaan budaya ini tetap hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H