Lahan basah merupakan salah satu lahan yang memiliki potensi besar untuk menunjang kehidupan, terutama dalam kegiatan perekonomian. Di Kalimantan sendiri, lahan basah tersebar hampir diseluruh wilayah. Hal ini menjadikan lahan basah sebagai salah satu kawasan mata pencaharian masyarakat.
  Lahan basah (wetland) adalah wilayah di permukaan bumi yang digenangi oleh air baik permanen maupun musiman. Lahan basah dapat ditemukan diberbagai kawasan. Diantaranya seperti Kawasan bakau dan hutan mangrove, lahan gambut, rawa, sungai, danau, delta, daerah, dataran banjir, sawah, dan kawasan terumbu karang, serta daerah-daerah yang tergenang air lainnya baik yang bersifat alami maupun buatan.
  Dalam artikel ini, penulis memberikan beberapa contoh pengelolaan lahan basah di wilayah Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
1. Perkebunan
  Di desa Mandala, Kecamatan Kelumpang Hilir, lahan rawa biasa digunakan sebagai kawasan perkebunan kelapa sawit. Namun, ada beberapa tempat yang digunakan sebagai kawasan perkebunan pohon karet dan tanaman sayuran.
2. Danau buatan
  Danau buatan di desa Mandala digunakan sebagai tempat penampungan air hujan yang kemudian dimanfaatkan PDAM sebagai sarana penyedia air bersih desa yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari, seperti mandi, menyiram tanaman, mencuci, dan kegiatan lainnya.
  Sedangkan danau buatan yang ada di pelabuhan batubara desa Mandala, digunakan sebagai sarana untuk mencuci alat berat (excavator, wheel loader, truk tronton, dan lain sebagainya). Terkadang airnya digunakan untuk menyiram jalan agar tidak terlalu banyak debu dan polusi yang timbul akibat kegiatan yang dilakukan oleh pelabuhan batubara.