Bau tubuhnya sudah menyengat sampai beberapa meter jauhnya. Rambutnya yang diikat
menggunakan sisa-sisa kain seadanya terlihat sangat kumal, mungkin sudah tak dikeramas dalam
beberapa hari ini. Di kakinya, lumpur kecoklatan yang melengket sudah kering sebelum sempat tersiram
air. Maklum beberapa hari ini cuaca sedang tak menentu di kota Kendari, kadang hujan deras
berjaam-jam, kadang juga tiba-tiba panas datang sangat menyengat. Tak pelak, jalanan becek dan
berlumpur. Bahkan sebagian jalanan masih ada yang terendam banjir.
Aku sangat bosan dengan cuaca seperti ini. Dan kukira, semua orang juga tak suka dengan
keadaan yang seperti ini. Kecuali, ya kecuali pengantin baru tentunya. Jika aku saja tak suka dengan hal
ini, apalagi bagi perempuan itu yang pekerjaan keseharianya menjual jamu keliling, tentu cuaca yang
tak bersahabat ini sangat tak nyaman untuknya. Bahkan akan menghalanginya untuk mendapatkan
rejeki yang lebih banyak. Aku kasihan melihatnya. Ia harus berkeliling kota menjajakan segelas demi
segelas jamu pada masyarakat. Padahal warga di jarang yang hobi minum jamu. Ritual itu hanya