Mohon tunggu...
KKN 59 Kelompok 63 Pegongsoran
KKN 59 Kelompok 63 Pegongsoran Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa KKN UIN Gusdur Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

'Tandur-Tandur Gawe Makmur' Sinergi Mahasiswa KKN 59 Kelompok 63 UIN Gus Dur Pekalongan dan Ibu-Ibu PKH Menanam Sayuran untuk Ketahanan Pangan Desa

9 Agustus 2024   12:40 Diperbarui: 9 Agustus 2024   21:10 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemanfaatan lahan pekarangan, proker utama KKN 59 kelompok 63 di Desa Pegongsoran/dokpri 

Pemalang, 25 Juli 2024 – Dalam upaya mendukung ketahanan pangan keluarga dan memanfaatkan lahan kosong secara optimal, ibu-ibu PKH Desa Pegongsoran bekerja sama dengan mahasiswa KKN UIN Gus Dur menggelar kegiatan penanaman bibit cabai, terong, dan kangkung di halaman Balai Desa Pegongsoran pada Kamis (25/7). Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, agar lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan sayur-mayur di rumah.

Kegiatan diawali dengan penyuluhan singkat mengenai teknik penanaman yang baik dan benar oleh para mahasiswa KKN. Para peserta dengan antusias mengikuti penjelasan tentang pemilihan bibit unggul, cara menanam, serta perawatan tanaman cabai dan terong. Setelah mendapatkan pengetahuan yang cukup, ibu-ibu PKH bersama mahasiswa KKN melakukan penanaman bibit di lahan yang telah disiapkan.

Salah seorang ibu PKH menyatakan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain mendapatkan ilmu baru tentang bercocok tanam, kami juga bisa langsung mempraktikkannya di rumah." Ia berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala untuk meningkatkan semangat bercocok tanam di kalangan masyarakat.

Ketua PKH Desa Pegongsoran, Ibu Winda, menyambut positif kegiatan ini. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN yang telah membantu kami dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga. Kami berharap hasil dari penanaman ini dapat dinikmati oleh masyarakat dan menjadi contoh bagi desa-desa lain," ungkapnya.

Kegiatan penanaman cabai dan terong ini sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan, masyarakat dapat menghasilkan sayuran segar untuk dikonsumsi sendiri atau bahkan dijual. Selain itu, bercocok tanam juga memiliki manfaat lain, seperti mengurangi pengeluaran untuk membeli sayuran, meningkatkan kesehatan tubuh, serta menjaga kelestarian lingkungan.

Para mahasiswa KKN berharap kegiatan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesehatan. Ketua Kelompok KKN, Dhamar, mengatakan, "Kami ingin mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan yang ada dengan sebaik-baiknya. Dengan bercocok tanam, kita tidak hanya mendapatkan hasil panen, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup."

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh jajaran balai desa yang membantu mempersiapkan kebutuhan pelaksanaan acara. Sebanyak 30 anggota PKH berpartisipasi, dan setiap peserta mendapatkan lima buah media tanam beserta bibit tanaman yang bervariasi. Acara diakhiri dengan foto bersama dan yel-yel "Tandur Tandur Gawe Makmur."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun