Manik -- manik merupakan benda tinggalan hasil kebudayaan manusia yang ditemukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Manik-manik bisa berbentuk bulat, persegi atau lonjong yang p[ada bagian tengahnya sengaja  diberi lubang agar bisa dirangkai menjadi perhiasan (kalung, gelang, dan lain lain).Â
Bahan pembuatan manik-manik sangat beraneka ragam, tergantung dari jaman pembuatannya. Pada masa awal manusia mengenal manik-manik, mereka membuatnya batu atau tulang yang kecil yang langsung dilubangi begitu saja.Â
Perkembangan berikutnya adalah membuat manik-manik dengan menghaluskan batu menjadi bentuk yang presisi dan kemudian pada sekitar jaman batu baru, manusia menggunakan tanah liat yang dikeringkan dan terkadang diberi ukiran/gambar untuk dijadikan manik -- manik.
Teknik pembuatan manik-manik sangat beraneka ragam. Diantaranya adalah dengan penggosokan pada batu-batuan untuk memperoleh bentuk tertentu. Pembuatan lubang pada manik-manik bisa dilakukan dengan cara menggunakan bambu yang diruncingkan dan digosokan dengan mencampurkan pasir dan air diatas batu kemudian menggosokannya.Â
Manik-manik berbahan tanah liat lebih mudah pembuatannya. Sebelum dibakar, bagian dalam tanah liat dilubangi dengan kayu/bambu yang kemudian bisa dilepas setelah tanah liat dibakar. Pada jaman mode3rn ini, pembuatan manik-manik sudah menggunakan bor listrik (untuk melubangi batu) dan kawat (untuk melubangi manik -- manik berbahan tanah liat sebelum dibakar).
Dalam perjalanan sejarah, manik -- manik sering kali dijumpai pada penggalian situs arkeologi era pra-sejarah atau sebelum masehi. Manik -- manik bisa dijumpai sendirian dan/atau seringkali dijumpai bersama peralatan yang lain seperti gerabah, besi, perhiasan, dan lain sebagainya. Lokasi penemuan manik -- manik sangat menentukan fungsi dari manik --manik itu sendiri.Â
Manik-manik yang ditemukan sendirian atau bersamaan dengan perhiasan maupun keramik cina, bisa diindikasikan merupakan benda yang digunakan sebagai perhiasan secara umum. Akan tetapi, manik-manik yang ditemukan bersama-sama dengan kerangka tubuh manusia dan gerabah, bisa diindikasikan merupakan salah satu bekal kubur yang umum dijumpai pada era pra-sejarah.
Manik -- manik sebagai status sosial
Manik -- manik bisa jadi merupakan perhiasan pertama yaang dikenal oleh manusia. Manik -- manik sebagai perhiasan bisa berupa sebagai gelang dan kalung. Dikutip dari laman epnri.indonesiaheritage.org, penggunaan manik-manik sebagai perhiasan juga menandakan status sosial dan usia yang dimiliki oleh pemakainya.Â
Semakin banyak manik-manik yang dimiliki dan dipakai, menandakan status sosial yang smakin tinggi dan demikian juga sebaliknya. Sebagai penanda usia, masing-masing rentang usia memiliki warna manik-manik yang berbeda. Usia 15 -- 25 tahun mengenakan manik-manik merah hitam. Usia 25 -- 30 tahun mengenakan manik-manik berwarna merah ungu. Usia 30 tahun ke atas mengenakan manik-manik berwarna kuning.
Penggunaan warna yang berbeda untuk masing-masing rentang usia dan perbedaan status sosial yang muncul dari banyak sedikitnya manik-manik yang dimiliki menunjukkan jika sekat-sekat sosial dalam suatu masyarakat sudah ada sejak jaman pra-sejarah.Â