Mohon tunggu...
Wulan FitriaDewi
Wulan FitriaDewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Jember

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Unej: Pengembangan Wirausaha Gula Kelapa di Desa Rejoagung Srono

11 September 2021   23:26 Diperbarui: 12 September 2021   00:02 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

        Program KKN yang dilakukan oleh Universitas Jember merupakan suatu bentuk pengabdian yang dilakukan oleh Universitas Jember kepada masyarakat di desa. KKN yang saya lakukan yaitu bertempat di Dusun Sumbergroto, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi. Masyarakat Desa Rejoagung telah menjadi pengrajin gula kelapa sejak nenek moyang mereka dan dilakukan secara turun - temurun. Usaha rumahan ini ditekuni sabagai mata pencaharian sabagian besar masyarakat hingga sekarang. Aktivitas pemanjatan pohon kelapa merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian dari masyarakat Rejoagung. Siapa yang tidak kenal gula kelapa atau sering disebut dengan gula jawa yang banyak dihasilkan oleh petani penderas dengan cara mengambil cairan (nira) yang disadap dari bunga kelapa setiap pagi dan sore, kemudian diolah menjadi gula kelapa. Dengan potensi yang bagus dalam pemasaran gula kelapa, kondisi masyarakat pengrajin gula kelapa di Desa rejoagung belum mengalami perkembangan bahkan dijumpai kendala-kendala yang tak kunjung terselesaikan.Permasalahan tersebut yaitu harga dari gula kelapa yang naik turun tidak menentu selama pandemi COVID-19, minimnya jangkauan pasar dari gula kelapa, akses untuk mendapatkan pasar, serta kurangnya identitas produk sebagai penanda produk tersebut.

       Setelah merancang beberapa program kerja yang telah disesuaikan  dengan kebutuhan dan permaalahan yang ada di Desa Rejoagung, kemudian dilakukan realisasi program kerja yang telah dirancang tersebut. Pada minggu ketiga dan keempat ini, program kerja pertama yang akan dilakukan yaitu pengadaan 4 kali kelas KKN serta produksi inovasi gula kelapa. Kelas pertama yang dilakukan yaitu dengan tema "Inovasi Bentuk Sediaan Gula Kelapa yang Berpengaruh pada nilai jual gula Kelapa. Kelas yang diadakan yaitu dengan memberikan materi mengenai gambaran umum pembuatan produk inovasi gula kelapa dan perbedaan pembuatannya dengan gula kelapa biasa. Kelas kedua yang dilakukan dengan mengusung tema "Pelatihan Pembuatan Gula Kelapa dalam Bentuk yang lebih Praktis dan Efisien". Pada kelas ini diberikan penjelasan kepada mitra mengenai cara pembuatan produk inovasi gula kelapa dan tujuan yang diharapkan adanya produk inovasi. Kemudian dilakukan kelas ketiga dengan tema "Sosialisasi Pentingnya Strategi pemasaran yang Tepat di Masa Pandemi". Kelas yang diadakan menjelaskan kepada mitra mengenai bagaimana cara strategi pemasaran yang sesuai di masa pandemi seperti ini.  Kelas Terakhir yang dilakukan yaitu dengan tema "Pelatihan Digital Marketing Untuk Memperluas Jangkauan Pasar Produk Gula Merah di Masa Pandemi". Kelas ini memberikan penjelasan kepada mitra mengenai cara penggunaan media online dan online shop yang ada sebagai sarana pemasaran gula kelapa. Sehingga, dapat memperluas jangkauan pasar dari gula kelapa.

       

dokpri
dokpri
    Program kerja kedua yang dilakukan yaitu melakukan pelatihan kepada mitra, mengenai cara penggunaan media online seperti Whatsapp, Instagram, dan online shop seperti Shopee dengan tujuan sebagai sarana pemasaran produk gula kelapa. Mitra diberikan penjelasan mengenai cara pembuatan akun di media sosial dan online shop, cara promosi produk di media sosial, dan cara menjalankan akun bisnis pada online shop. Serta mitra dibuatkan media sosial dan online shop untuk keperluan promosi produk inovasi gula kelapa.

dokpri
dokpri
      Program kerja yang ketiga yaitu pembuatan produk inovasi gula kelapa yaitu dengan memodifikasi bentuk gula kelapa yang pada umumnya berukuran besar menjadi gula kelapa dengan ukuran yang kecil dan ekonomis, serta dikemas dengan packaging yang aman. Tidak lupa pada produk diberikan nama produk dan stiker produk. Nama produk yang dipilih yaitu "Xilco Sugar". Nama ini dipilih karena berasal dari kata "Xil" atau  "Silver" dengan maksud bahwa suatu hal sebelum menjadi emas maka harus menjadi silver terlebih dahulu. Kemudian kata "Co" atau "CoCo" atau "Coconut" yang dalam bahsa Inggris artinya kelapa. Serta "Sugar" yang dalam Bahsa Inggris artinya gula. Produk yang telah dibuat diserahkan kepada mitra untuk mulai dipasarkan secara online dan offline. Serta proses promosi juga dibantuk oleh saya melalui online dan offline.  Adanya produk inovasi gula kelapa ini diharapkan terciptanya variasi dari bentuk gula kelapa yang lebih praktis dan dapat membantu peningkatan pendapatan produksi gula kelapa dari mitra sasaran yaitu Ibu Saripah.

      

dokpri
dokpri
        Program kerja keempat yang dilakukan yaitu melakukan pelatihan mengenai cara memilih nama produk, packaging, dan membuat stiker produk. Mitra diberikan pelatihan tersebut agar produk yang dipasarkan dapat bersaing di era digital marketing seperti saat ini. Program keja terakhir yang dilakukan yaitu memasarkan produk baik secara offline maupun online. Pemasaran secara offline dilakukan dengan mempromosikan dan memasarkan produk pada masyarakat luas. Sedangkan pemasaran produk secara online yaitu dengan cara mengunggah foto produk inovasi pada akun media sosial dan online shop yang telah dibuat sebelumnya bersama mitra. Tujuan dilakukan 2 pemasaran yaitu agar pemasaran produk inovasi gula kevapa menyevuruh di segala kavangan mulai dari anak muda hingga orang tua. Serta msayarakat dapat mengetahui adanya inovasi dari produk gula kelapa.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
      Program kerja yang dilakukan bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang dialami oleh pengrajin gula kelapa. Semua program kerja yang telah dilaksanakan berjalan sesuai rencana. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi kegiatan selama 30 hari kebelakang dan memonitor perkembangan omset mitra sasaran saya. Saya selaku peserta KKN 09 berharap dapat meningkatkan pendapatan dan produksi bagi pemilik usaha  agar usaha tersebut tetap bertahan di tengah wabah COVID-19 saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun