Mohon tunggu...
Wulan Sari Cahya Putri
Wulan Sari Cahya Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universital Pelita Harapan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bayangan Cinta: Kencan Online dan Pengaruh dalam Pembentukan Identitas Hubungan dalam Pemikiran Plato

1 Mei 2024   22:08 Diperbarui: 1 Mei 2024   22:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam era modern seperti sekarang semua hal yang ada dalam dunia kita sudah berbasis digital, semua hal yang kita perlukan dan butuhkan bisa kita dapatkan hanya dengan genggaman tangan saja. Smartphone merupakan produk digital di era modern yang memberikan penggunanya akses ke seluruh penjuru dunia hanya dalam sekali tekan. 

Fenomena seperti kencan online telah menjadi bagian yang cukup besar dari cara kita menjalin hubungan. Dengan platform kencan daring yang selalu menyediakan akses tanpa batas, jarak, dan waktu dalam menghubungkan orang dan bertemu dengan orang baru, hal mengenai identitas, hubungan dan makna cinta telah menjadi lebih kompleks lagi, konteks ini sangat menarik apalagi jika kita hubungkan dengan pemikiran Plato, terutama pada pemikiran allegori gua yang dapat menjadi landasan bagaimana identitas dan pembentukan hubungan terjadi secara online.[i] 

Dalam hal allegori gua plato kencan online dapat dipandang sebagai sebuah bentuk kehidupan dalam "Gua Digital"yang dapat memberikan potensi untuk seseorang terjebak dalam bayangan dunia digital yang tidak mempresentasikan realitas dari dunia. Dunia digital yang dipenuhi dengan bayangan dan cahaya, kencan online menjadi eksplorasi yang menarik dan dapat memberikan akses yang tidak terbatas untuk bertemu orang baru yang bisa dipandang sebagai jendela ke dunia yang jauh lebih luas dari "gua", kencan online memecah batasan-batasan yang mungkin menghambat, dan menjelajahi berbagai kemungkinan dalam mencari pasangan hidup, dengan berbagai macam fitur inovatif dan platform yang memungkinkan untuk mencari kecocokan minat dan prefensi dan membuka pintu bagi pertemuan yang yang mungkin sulit terjadi dalam kehidupan luar jaringan internet, kencan online menawarkan kesempatan yang sama bagi semua individu untuk mengembangkan dan mengekspresikan minta eksplorasi terhadap hubungan cinta yang lebih dalam, dan memperluas jaringan social melalui jaringan internet. 

Perjalanan pencarian cinta kini tidak lagi hanya melalui hubungan di dunia nyata, hubungan pada dunia maya pun makin meluas dan setiap orang yang hidup di era saat ini pasti pernah dan sering melakukan hubungan komunikasi pada dunia maya. Ada sebuah kejadian lucu pada fenomena kencan online dimana pada saat kita semua masih anak-anak dan tidak ada namanya jaringan dunia maya kita menonton serial kartun pada tv nasional berjudul spongebob squarepants, dimana salah satu karakter antagonis bernama plankton menikahi seorang gadis computer dan kita menertawakannya, namun sekarang kita banyak melihat pada fenomena kencan online dimana seseorang jadi tidak bisa lepas dengan perangkat digitalnya, mereka terlihat seperti mencintai perangkatnya padahal jika kita lihat lebih dalam, orang tersebut mencintai apa yang perangkat digital itu tampilkan yaitu individu lain yang memiliki ketertarikan yang sama dengan orang tersebut.

Dalam keindahan dan potensi yang bisa kita dapatkan dari kencan oline terdapat bayangan gelap yang menghantui dalam gua digital tersebut, fenomena kencan online ini diibaratkan sebuah belati yang memiliki ujung mata pisau ganda, disatu sisi bisa menjadi senjata akan tetapi bisa menusuk kediri sendiri. Seperti pada ilustrasi gua allegori plato, para pengguna kencan online ini mungkin sedang terjebak oleh bayangan dunia maya yang direkayasa, profil-profil digital bisa dijadikan topeng dari realitas sesungguhnya dengan alasan agar dapat mempresentasikan diri untuk tampil lebih menarik, cara yang digunakan pun cukup beragam mulai dari mengedit informasi mengenai diri sendiri bahkan sampai ada yang melakukan pencurian data atau yang lebih popular dikenal dengan istilah Doxing.[ii] Pola perilaku yang dihasilkan kepada masyarakat melalui fenomena kencan online ini juga merugikan, dimana dalam dunia maya penilaian selalu menitikberatkan terhadap kesempurnaan, seperti penilaian fisik ataupun penilaian berdasarkan kriteria yang sempit. Dalam gambaran dunia seperti ini orang dapat menjadi rentan terhadapan perasaan ingin menjadi sempurna sehingga menimbulkan permasalahan batin seperti berkurangnya kepercayaan diri seseorang dan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan kesempurnaan bahkan sampai ada yang menghalalkan kejahatan di media social untuk meraih tujuannya, fenomena ini juga dikenal dengan cybercrime atau dalam arti harafiah kriminal dalam jaringan maya.[iii] Fenomena kencan online banyak sekali menimbulkan masalah sosial yang lain, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya fenomena-fenomena tersebut terjadi sebagai dampak dari kencan online, orang yang sudah terjerat dan menggunakan semua keindahan dari kencan online mulai lupa bagaimana cara menavigasi dengan benar di dalam gua digital ini, pengguna akan selalu mencari pasangan yang menurutnya jauh lebih baik dan benar-benar sesuai dengan dirinya dan melupakan esensi sebenarnya dari hubungan itu sendiri yaitu komitmen dan keterikatan emosional antara kedua pihak yang telah berpasangan. Kencan online dapat memberikan akses yang sangat luas untuk menjelajahi keindahan dari cinta akan tetapi juga banyak sekali potensi bahaya yag dapat terjadi oleh karena ini.

Dalam buku The Art Love karya Erich Fromm mengenai cinta, manusia mendapatkan cinta pertama kali dalam hidupnya adalah cinta Alturistik dari seorang ibu, si ibu memberikan cinta kepada anaknya tanpa memerlukan penilaian lebih lanjut apakah anaknya harus dicintai atau tidak. Jenis cinta ini juga sama dengan cinta dari Tuhan kepada manusia, menurut Erich Fromm cinta kepada Tuhan adalah cinta kepada ciptaannya, Jika orang mencintai Tuhan itu artinya orang tersebut juga mencintai segala sesuatu yang berasal dari Tuhan, cinta ini tidak hanya ada dalam pikiran tapi juga dalam tindakan yang nyata.Allegori gua online yang terbentuk dari fenomena kencan online sering kali tidak memberikan gambaran nyata mengenai cinta itu sendiri, cinta yang dihasilkan dari kencan online bukan merupakan cinta seperti ibu kepada anaknya atau cinta dari Tuhan kepada manusia dan cipataannya, cinta dalam kencan online adalah cinta yang dipengaruhi oleh rasa kesetaraan dan kesamaan, Erich Fromm mengatakan dalam bukunya bahwa cinta jenis ini adalah cinta kehancuran, cinta yang memiliki sifat semu dan ilusi serta tidak dapat dibuktikan dengan tindakan nyata. Dari semua aspek penilaian dan pandangan, cinta yang sejati adalah cinta yang berasal dari Tuhan dan cinta yang diberikan kepada Tuhan, cinta yang sejati adalah cinta yang bisa membuktikan secara nyata dan jelas, seperti cinta dari seorang bapa kepada umatnya sehingga ia mengaruniakan Anak-nya yang tunggal, supaya yang mencintainya dan percaya kepadanya tidak akan binasa dan memperoleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Dalam gambaran ini Tuhan adalah pemberi cinta yang sesungguhnya dan manusia dapat dipresentasikan sebagai objek yang Tuhan cintai, manusia adalah alasan utama dan bukti cinta dari Tuhan sementara itu Tuhan adalah sumber dari segala cinta dari yang manusia miliki.[iv]

Pemikiran Allegori gua oleh Plata memberikan gambaran yang masih segar mengenai realitas yang terjadi pada masa kini, terlebih lagi jika kita kaitkan dengan fenomena kencan online, dalam konteks Allegori gua media social diibaratkan sebagai sebuah gua digital dimana para penggunanya terperangkap dan hanya melihat bayang-bayang yang direkayasa secara maya. Pengguna menjadi terikat dengan bayangan dari profile online yang disajikan namun demikian kencan online juga membuka jendela baru dari gua yang memerangkap kita didunia nyata, memberikan akses lebih jauh dan lebih luas untuk mencari dan menemukan pasangan serta merasakan kegembiraan dari proses mengenal orang yang baru. Kencan online dalam pandangan Plato menimbulkan banyak sekali pertanyaan mengenai identitas, kebenaran, dan juga cinta, pengguna harus sangat bijak akan kompleksitas cinta yang terjadi dalam kencan online dengan begitu pencarian terhadap pasangan hidup menjadi lebih bermakna dan lebih memberikan kepuasan hati.

Referensi

i Plato, 375 SM. Allegory of the Cave. The Republic, Book VII, 514a-521d

ii Heriani, F, N. 2023. Mengenal Doxing dan Penegakan Hukumnya di Indonesia. Hukum Online Indonesia.

iii Farid, A. 2022. 14 Kasus Cyber Crime di Indonesia Yang Menggemparkan. Website Exabytes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun