Mohon tunggu...
Wulan
Wulan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Mencoba Menulis alakadarnya untuk mengurangi turbulensI otak dan sebagai hadiah 'salam tempel' untuk semua pembacanya

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mudahnya Merawat Ikan Komet

10 Juli 2014   21:25 Diperbarui: 18 Januari 2016   15:32 6405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini di tengah hiruk-pikuk keramaian politik, saya memilih menampilkan Ikan komet sebagai bahan obrolan agar pikiran kita sedikit cooling down. Dengan bangga saya persembahkan penampilan Helly yang perdana di depan kamera.... (Maafkan mami ya Helly karena fotomu mami expose ke khalayak ramai) taraaaam....

 


Si komet (Carassius auratus) ini  termasuk ikan hias air tawar yang populer di kalangan masyarakat, tidak hanya di kalangan pecinta ikan hias, tapi juga di kalangan emak-emak standar seperti saya (standar emak- emak: cerewet, suka menanam bunga, suka ngomel kalau suami naruh barang sembarangan dst.). Bukan hanya itu, sudah banyak yang berawal dari sekedar hobi kemudian mengomersialkannya (tidak termasuk saya lho). Komet memiliki warna yang indah (seperti putih, kuning, merah, atau perpaduan lain dari warna-warna tersebut) serta bentuk dan gerakan yang menarik.

Gampang saja untuk merawatnya, Anda bisa merawatnya di Kolam outdoor minimalis atau akuarium. Yang perlu Anda pastikan adalah bahwa sirkulasi oksigen dalam kolam tersebut cukup bagus. Ikan ini memiliki ketahanan hidup yang cukup kuat. Jadi Anda tidak perlu risau dalam merawatnya

Selain kadar oksigen yang cukup, keberadaan dari tanaman air juga sangat membantu agar si komet bisa berkembang biak. Ikan komet biasa menempelkan telurnya pada akar tanaman tersebut. Di kolam saya kebetulan saya letakkan beberapa enceng gondok dan juga kayambang (Silvinia molesta) dan ternyata si komet sangat suka. Mereka senang sekali bermain di bawah enceng gondok sekedar mencari sisa sisa makanan, saling berkejaran, atau entah apa yang mereka lakukan di situ (mungkin mereka lagi maen petak umpet).

140497699392649380
140497699392649380

Biasanya ketika mereka bertelur, air di kolam akan banyak buihnya. Kalau sudah seperti ini, biasanya saya akan memeriksa akar Enceng gondok dan juga kayambang dan bisa dipastikan terdapat telur berwarna bening yang melekat pada akar Enceng gondok tersebut. tanaman air yang ada telurnya tersebut lalu saya pindah ke kolam lain (kolam bagian atas, kebetulan kolam minimalis dibuat dua level). Dan... Jreng Jreng... setelah +/- 3 hari telur tersebut akan menetas. beginilah penampakan telur komet tersebut

Pada umumnya, anak komet akan berwarna hitam ketika pertama kali menetas lalu setelah kira-kira satu bulan ikan akan berubah warna sesuai dengan genetika induk mereka. Alhasil bagi emak-emak standar seperti saya, meneliti perkembangan si komet dari telur sampai menjadi komet dewasa adalah hiburan yang sangat mengasyikkan. Dan bagaimana dengan Anda.... Selamat mencoba....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun