Mohon tunggu...
D Wuala Tanggopu
D Wuala Tanggopu Mohon Tunggu... Administrasi - Murid

Murid kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Forza Inter! Dari Indonesia

26 Mei 2012   07:33 Diperbarui: 2 Agustus 2016   12:13 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


[caption id="attachment_190646" align="aligncenter" width="448" caption="(Sumber: http://indonesia.inter.it/images/stories/Mei_2012/19-05-2012/berita_foto/880x217_b.jpg)"][/caption]

Pada tahun 1997, seorang pemain sepakbola berbakat luar biasa berpindah kostum dari blaugrana ke nerazzurri. Setahun sebelumnya pemain tersebut telah menjadi pemain terbaik dunia versi FIFA dan mencetak 47 gol dari 49 penampilannya bersama Barca. Salah satu gol yang membuatku jatuh hati kepada bakat dan kemampuannya adalah gol solo run yang dilakukannya ke gawang Celta Vigo, melewati hampir semua pemain Celta Vigo ketika itu.

Karena kesukaan kepada pemain itulah saya akhirnya menjadi seorang Interisti. Pemain itu adalah Ronaldo Luis Nazario De Lima yang dibeli Inter Milan dari Barcelona dengan nilai transfer memecahkan rekor 19 juta poundsterling.

Pada sekitar waktu-waktu itu dalam keingintahuan mengenai sejarah Inter Milan, sayapun mendapatkan informasi yang udah lupa sumbernya (kemungkinan besar dari majalah Bola), menyebutkan risalah pendirian Inter Milan.

Para pendiri Inter adalah sekelompok pemberontak dari sebuah klub sepakbola satu-satunya di kota Milan waktu itu Milan Cricket and Football Club (sekarang AC Milan). Mereka menginginkan sebuah klub sepakbola yang terbuka kepada semua orang dari kebangsaan manapun. Karena itulah mereka menamakan klub tersebut Football Club Internazionale Milano. Kisah ini terjadi pada tahun 1908, yang meskipun sudah begitu lama, pesannya masih tinggal hingga saat ini: jangan ada lagi rasisme (di sepakbola)!

Susunan pemain Inter Milan sepanjang masa versiku adalah: 
Pola: 3-5-2 
Goalkeeper:Walter Zenga
Defender: Brehme, Facchetti, Pichi
Midfielder:Mazzola, Suarez, Matheus, Zanetti, Corso
Striker: Ronaldo, Meazza

Kisah tour Inter ke Indonesia ini cukup membuat bangga karena Indonesia adalah satu-satunya negara yang telah dikunjungi Inter di Asia Tenggara.

Selain pertandingan “ramah tamah” dengan Liga Selection yang telah dilakukan Kamis (24/5/2012), Tim Nasional U-23 juga akan menikmati sajian bola Italia ala Inter pada Sabtu (26/5/2012).

Disela kedua pertandingan tersebut, ada kegiatan klinik pelatihan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (25/5/2012) untuk anak usia 6 sampai 15 tahun yang salah satu mentornya adalah asisten pelatih Beppe Baresi. Sebuah kegiatan yang hanya berlangsung beberapa jam saja tersebut mengiringi wacana pendirian sekolah sepakbola. Sebuah tamparan lagi untuk kementerian pemuda dan olahraga. Minimnya fasilitas pelatihan dan olahraga untuk anak-anak Indonesia adalah salah satu isu yang sejak dulu disuarakan. Di daerah-daerah hal tersebut adalah hal yang langka, kecuali atas swadaya seadanya masyarakat. Menanti prestasi sepakbola tanpa membiakkan fasilitas pelatihan bermutu dan fokus pada masalah gizi generasi muda adalah seperti orang-orang yang terus bermimpi tanpa pernah membuka matanya. Sedihnya, sepakbola bahkan menjadi ajang adu politik!

Ada pula kegiatan sosial berupa kunjungan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Dwituna Rawinala yang diikuti antara lain Ivan Cordoba, Paolo Orlandini (25/5/2012).

Selain itu kehadiran Il Capitano, Javier Zanetti di ajang pencarian bakat Indonesian Idol (25/5/2012), kehadiran Stramaccioni dan Pazzini di acara Nike ‘The Chance’ Indonesia (25/5/2012) serta “audiensi” dengan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo adalah kegiatan-kegiatan yang lebih untuk kepentingan ‘sponsor’.

Lalu apa yang dicari Inter Milan di Indonesia? Saya sendiri percaya, selain untuk kepentingan Inter Milan sendiri terkait potensi fans di Indonesia yang konon bisa mencapai 15 juta orang (Siaran Metro TV, Sabtu 26/5/2012), ini juga adalah kegiatan senggang untuk sedikit mengendurkan syaraf-syaraf pemain Inter dan Official.

Untuk Indonesia sendiri, selain keuntungan promotor dan 'sponsor', kunjungan Inter Milan ini cukup mendinginkan sejenak konflik dalam organisasi sepakbola Indonesia. Meyakinkan mata dunia akan kondisi Indonesia yang aman dan kondusif. Jadi ajang belajar Tim Nasional U-23 dan anak usia dibawah 15 tahun. Juga secara tidak langsung (untuk ke'ribuan' kalinya) menampar wajah Kementerian Pemuda dan Olahraga akan minimnya fasilitas olahraga bermutu di negara ini.

Untuk para Interisti, ini adalah ajang yang ditunggu-tunggu sekian lama. Para pemuja ini yang menunjukkan minat yang sangat besar akan organisasi sepakbola yang maju, rapi, sangat terorganisasi serta sepakbola yang bermutu dan berprestasi adalah cermin bawah sadar akan kebutuhan emosional untuk hal yang sama terhadap klub-klub dan organisasi dalam negeri.

Untuk saya yang tidak bisa hadir di Jakarta, hanya bisa memuaskan dahaga di depan televisi sambil mengenakan seragam Inter dengan nomor punggung 6-Djorkaeff atau 3-Georgatos.

Akhirnya, Forza Inter!!! Selamat jalan-jalan di Indonesia, semoga ada manfaatnya untuk persepakbolaan kami.


[caption id="attachment_190647" align="aligncenter" width="340" caption="(Sumber: http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Internazionale.svg&filetimestamp=20100709185211)"]

13380174601375396518
13380174601375396518
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun