Mohon tunggu...
Tami
Tami Mohon Tunggu... Guru - Educator

Biology enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stevia: Alternatif Pemanis Sehat untuk Penderita Diabetes

27 Desember 2024   20:05 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:17 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, termasuk berbagai tumbuhan yang memiliki manfaat kesehatan. Salah satu tantangan utama kesehatan saat ini adalah meningkatnya jumlah penderita diabetes. Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) 2021, Indonesia menduduki peringkat kelima di dunia dengan jumlah penderita diabetes mencapai 19,5 juta orang. Angka ini diprediksi terus meningkat hingga mencapai 643 juta pada 2030 dan 783 juta pada 2045. Untuk mengatasi masalah ini, Stevia, tumbuhan lokal yang dapat digunakan sebagai pemanis alami, menjadi salah satu solusi potensial.

Apa Itu Stevia?

Stevia (Stevia rebaudiana) adalah tanaman perdu yang berasal dari Amerika Selatan, khususnya Paraguay dan Brasil. Kini, Stevia banyak dibudidayakan di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia. Daunnya mengandung senyawa aktif seperti stevioside dan rebaudioside A (rebA) yang memberikan rasa manis hingga 200–300 kali lebih kuat dibandingkan gula pasir. Menariknya, senyawa ini hampir tidak mengandung kalori, sehingga cocok untuk penderita diabetes atau mereka yang sedang menurunkan berat badan.

Manfaat Stevia sebagai Pemanis Alami

  • Aman untuk penderita diabetes

Indeks glikemik Stevia mendekati nol, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah. Hal ini sangat penting bagi penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang perlu menjaga kadar gula darah secara ketat.

  • Rendah kalori

Stevia hampir tidak mengandung kalori, sehingga cocok untuk orang yang ingin menurunkan berat badan atau menghindari obesitas.

  • Bermanfaat untuk kesehatan jantung 

Penelitian menunjukkan bahwa Stevia memiliki sifat antioksidan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, sehingga baik untuk kesehatan jantung.

Cara Kerja Stevia dalam Tubuh

Ketika dikonsumsi, senyawa dalam Stevia tidak diserap langsung oleh tubuh seperti gula biasa. Sebaliknya, senyawa ini dipecah oleh mikrobiota usus menjadi steviol, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh tanpa memengaruhi kadar glukosa darah. Hal ini membuat Stevia aman untuk penderita diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah atau insulin. Namun demikian, salah satu tantangan pemanfaatan Stevia adalah aftertaste pahit setelah mengonsumsi Stevia. Hal ini disebabkan oleh interaksi senyawa rebaudioside A dengan reseptor rasa pahit di lidah. Namun, mengombinasikan Stevia dengan pemanis lain seperti erythritol dapat mengurangi rasa pahit ini.

Pengembangan Pemanis Alami dari Stevia oleh ITB

Glikosida Steviol (GS) hasil penelitian ITB (Sumber: https://itb.ac.id/berita/dosen-itb-kembangkan-pemanis-alami-dari-daun-stevia/56684) 
Glikosida Steviol (GS) hasil penelitian ITB (Sumber: https://itb.ac.id/berita/dosen-itb-kembangkan-pemanis-alami-dari-daun-stevia/56684) 

Tim peneliti dari Sekolah Farmasi ITB, yang dipimpin oleh Dr. Rahmana Emran Kartasasmita, telah mengembangkan metode produksi glikosida steviol (GS) dari daun Stevia sejak 2012. Penelitian ini mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan melalui program Fasilitasi Pengembangan Bahan Baku Obat, yang memungkinkan pengembangan dalam skala lebih besar bekerja sama dengan PT. Kimia Farma. Proses ekstraksi GS melibatkan beberapa tahap, mulai dari pengeringan daun, penghancuran menjadi bubuk, hingga pemurnian untuk menghasilkan serbuk GS berwarna putih. GS yang dihasilkan memiliki potensi besar sebagai pemanis alami yang rendah kalori dan aman untuk penderita diabetes.

Meskipun kebutuhan GS di Indonesia mencapai 350 ton per tahun, produksi lokal masih sangat terbatas. Padahal, tanaman Stevia cocok untuk dibudidayakan di dataran tinggi Indonesia, seperti di Ciwidey, Kabupaten Bandung. Hingga kini, belum ada industri yang memproduksi GS secara komersial di dalam negeri. Tim peneliti ITB berharap hasil penelitian ini dapat mendorong pengembangan industri lokal, mengurangi ketergantungan pada impor, dan menyediakan pemanis alami yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

Kesimpulan

Stevia merupakan alternatif pemanis alami yang menjanjikan untuk penderita diabetes dan mereka yang ingin menjaga kesehatan secara umum. Penelitian yang dilakukan oleh ITB menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan Stevia, baik dari sisi budidaya maupun produksi glikosida steviol (GS). Namun, dukungan lebih lanjut dari pemerintah dan industri diperlukan untuk mengatasi tantangan produksi lokal yang masih terbatas, sehingga Stevia dapat menjadi solusi pemanis alami yang terjangkau dan mudah diakses oleh masyarakat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun